Kecerdasan emosional kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik terhadap guru pai di MTs Walisongo Pekajangan Kab. Pekalongan

Khoiruzzad, Muhammad (2018) Kecerdasan emosional kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik terhadap guru pai di MTs Walisongo Pekajangan Kab. Pekalongan. Undergraduate Thesis thesis, IAIN Pekalongan.

	Text Cover, Bab I - V.pdf Download (48MB)
	Text Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (49MB)

Abstract

Menjadi seorang pemimpin di sekolah haruslah memiliki kecerdasan emosional yang baik. Kepala sekolah harus menjadi panutan dan teladan bagi warga sekolah, keberhasilan dan kemajuan suatu sekolahan salah satunya dari kebijakan kepala sekolah. Salah satu tugas kepala sekolah adalah melakukan supervisi akademik terhadap guru yang ada di sekolah tersebut. Guru PAI salah satu kunci keberhasilan dalam menambah khasanah keilmuan tentang agama dan pembentukan perilaku yang baik bagi peserta didik. Kegiatan supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah akan menjadikan guru PAI lebih profesional dalam proses pembelajaran. Berdasarkan pemaparan di atas maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah Bagaimana upaya kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik terhadap guru PAI di MTs Walisongo Pekajangan Kab. Pekalongan? Dan Bagaimana kecerdasan emosional kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik terhadap guru PAI di MTs Walisongo Pekajangan Kab. Pekalongan?. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mendeskripsikan upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik terhadap guru PAI di MTs Walisongo Pekajangan Kab. Pekalongan, dan untuk mendeskripsikan kecerdasan emosional kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik terhadap guru PAI di MTs Walisongo Pekajangan Kab. Pekalongan. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menganalisa data yang telah diperoleh dari hasil penelitian, penulis menggunakan analisa deskriptif kualitatif, yaitu analisis yang mewujudkan dalam bentuk bukan angka melainkan dalam bentuk lapangan dan uraian deskriptif. Adapun cara pembahasan yang digunakan untuk menganalisa data dalam hal ini, yaitu dengan menggunakan pola pikir induktif, yaitu berangkat berangkat dari fakta-fakta atau peristiwa-peristiwa yang bersifat empiris kemudian temuan tersebut dipelajari dan dianalisis sehingga bisa dibuat suatu kesimpulan dan generalisasi yang bersifat umum. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah MTs Walisongo Pekajangan yaitu a) perencanaan, dari pembuatan jadwal dan mulai mensosialisasikan kepada para guru khususnya guru PAI. b) pelaksanaan, supervisi akademik dilakukan satu kali dalam satu semester. Pembagian supervisi akademik ada dua yaitu supervisi administrasi pembelajaran dan supervisi proses pembelajaran di kelas. Model yang digunakan model supervisi tradisional dengan observasi langsung. Teknik yang digunakan adalah teknik kunjungan kelas. c) tindak lanjut, Kepala sekolah MTs Walisongo Pekajangan akan membacakan hasil penilaian supervisi akademik. Adanya catatan ataupun masukan yang ditujukan kepada guru itu setidaknya untuk bisa meningkatkan profesionalisme guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Kemudian untuk kecerdasan emosional kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik terhadap guru PAI akan terlihat ketika dalam tiga kegiatan utama supervisi akademik, yaitu a) perencanaan, kecerdasan emosional kepala sekolah akan nampak dalam merencanakan supervisi akademik yaitu pada saat merencanakan akan dimulai supervisi akademik, yang dibutuhkan adalah sadar diri dan motivasi diri. Pada saat mensosialisasikan secara lisan kepada para guru, yang dibutuhkan adalah pengendalian diri, empati dan ketrampilan sosial. Pada saat membuat jadwal dan instrumen penelitian dari supervisi akademik yang dibantu oleh wakil kepala kurikulum, yang dibutuhkan adalah kesadaran diri, motivasi, empati dan ketrampilan sosial. Pada saat mensosialisasikan jadwal supervisi akademik baik secara tulisan maupun lisan kepada guru, yang dibutuhkan adalah pengendalian diri, empati dan ketrampilan sosial. b) pelaksanaan, kecerdasan emosional kepala sekolah MTs Walisongo Pekajangan dalam melaksanakan supervisi akademik di MTs Walisongo Pekajangan akan nampak ketika dalam beberapa kegiatan yaitu ketepatan waktu masuk ke kelas, yang diperlukan adalah kesadaran diri dan motivasi. Ketenangan dan keseriusan dalam menilai supervisi proses pembelajaran, yang dibutuhkan adalah kesadaran diri dan pengendalian diri. Dan keluar kelas ketika proses pembelajaran telah selesai, yang dibutuhkan adalah kesadaran diri dan pengendalian diri. c) tindak lanjut, kecerdasan emosional kepala sekolah dalam melakukan tindak lanjut dari supervisi akademik di akan nampak ketika dalam beberapa kegiatan yaitu melakukan tindak lanjut sesuai jadwalnya, memanggil guru PAI ke ruangan kepala sekolah, membuka kegiatan tindak lanjut dari supervisi akademik, membacakan hasil supervisi akademik kepada guru PAI, memberikan masukan kepada guru yang masih ada kekurangan baik dalam pengajaran maupun dalam administrasi pembelajaran, memberikan kesempatan kepada guru untuk mengeluarkan pendapatnya, menutup tindak lanjut dari supervisi akademik dengan memberikan semangat kepada guru yang tadi telah disupervisi dan mempersilahkan guru PAI untuk bisa pulang ke rumah masing-masing.

Actions (login required)

View Item