Relevansi Bimbingan Konseling Islam dengan Metode al-Hikmah dalam surat Al-Kahfi 60-82

Muzdalifah, Muzdalifah (2022) Relevansi Bimbingan Konseling Islam dengan Metode al-Hikmah dalam surat Al-Kahfi 60-82. Undergraduate Thesis thesis, Institut Agama Islam Negeri Pekalongan.

	Text 2041116058-Bab1&5.pdf Download (2MB)
	Text 2041116058-Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB)
	Text 2041116058-lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (824kB)

Abstract

Al-Qur’an sebagai sumber pemikiran Islam sangat banyak memberikan inspirasi edukatif. Di antara metode yang digunakan oleh al-Qur’an untuk memberi pelajaran bagi manusia adalah dengan menguraikan peristiwa-peristiwa pada masa lalu dalam bentuk kisah-kisah.Kisah yang terdapat dalam al-Kahfi 60- 82 termasuk cerita para Nabi yaitu nabi Khidir dan Nabi Musa AS. Tulisan ini mengkaji tentang stuktur bagaimana perjalanan kisah Musa AS dalam mencari pembimbing dengan Metode al-Hikmah untuk menuntut ilmu kepada Nabi Khidir. Permasalahan Jika dibandingkan dengan realita yang ada, dewasa ini banyak terjadi kasus kurangnya memahami bahwa bimbingan sangat penting dalam strategi dan bimbingan pribadi sosial dalam pembelajaran. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana kandungan surat al-Kahfi 60- 82.Dan bagaimana relevansi bimbingan konseling Islam dengan metode alHikmah dalam surat al-Kahfi 60-82. Tujuan dari penelitian Untuk mengetahui kandungan surat al-Kahfi 60-82.Untuk mengetahui relevansi Bimbingan Islam dengan metode al-Hikmah dalam surat al-Kahfi 60-82. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Jenis penelitan kepustakaan atau biasa dikatakan Library Research dengan pendekatan deskriptifanalitis yaitu yang berkaitan dengan bahan pustaka berupa buku, majalah ilmiah, dokumen-dokumen dan materi lainnya yang dapat dijadikan sumber rujukan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa didalam kisah perjalanan Nabi Musa AS dan Nabi Khidir terdapat konsep bimbingan Islam dengan Metode al-Hikmah, dengan melihat kisah perjalananya yang tadinya Nabi Musa AS bangga, terhadap kemampuan dirinya. Tetapi mendapat teguran dari Allah SWT,” dari situlah nabi Musa AS mulai berfikir untuk mencari guru yang lebih sholeh, dan memiliki wawasan atau ilmu yang luas, untuk mendapatkan rahmat oleh Allah SWT

Actions (login required)

View Item