Peran Guru Bimbingan Konseling dalam Membimbing Kecerdasan Emosional Siswa Berkebutuhan Khusus di SLB PRI Kota Pekalongan.

Wahyuni, Sri (2022) Peran Guru Bimbingan Konseling dalam Membimbing Kecerdasan Emosional Siswa Berkebutuhan Khusus di SLB PRI Kota Pekalongan. Undergraduate Thesis thesis, Institut Agama Islam Negeri Pekalongan.

	Text 2041116065-Bab1&5.pdf Download (4MB)
	Text 2041116065-Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB)
	Text 2041116065-lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Kecerdasan emosional kini menjadi prioritas sebagai bekal penting bagi siswa dalam mempersiapkan masa depan, termasuk keberhasilan secara akademis atau kecerdasan intelektual. Mengingat pentingnya kecerdasan emosional bagi anak usia sekolah, diperlukan suatu layanan yang dapat digunakan untuk mengembangkan kecerdasan emosional siswa. Dari berbagai layanan yang ada, melalui peran guru bimbingan konseling merupakan salah satu layanan yang dapat digunakan dalam meningkatkan kecerdasan emosional siswa berkebutuhan khusus. Siswa berkebutuhan khusus (SBK) di SLB PRI Kota Pekalongan merupakan pribadi-pribadi yang unik dengan segala karakteristiknya. Dalam proses perkembangannya, siswa berkebutuhan khusus memiliki kepribadian yang kurang dinamis dan sangat memerlukan pendampingan ekstra dari guru mata pelajaran maupun guru bimbingan konseling. Dalam hal ini, diharapkan guru bimbingan konseling mampu membimbing kecerdasan emosional siswa berkebutuhan khusus supaya mereka dapat mengembangkan diri dengan penuh percaya diri, mampu mengenali, memahami, dan mengelola emosi dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecerdasan emosional siswa berkebutuhan khusus di SLB PRI Kota Pekalongan dan untuk mengetahui bagaimana peran guru bimbingan konseling dalam membimbing kecerdasan emosioanl siswa berkebutuhan khusus di SLB PRI Kota Pekalongan. Metode yang kami gunakan dalam melaksanakan penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis data dalam penelitian ini adalah penyajian data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian ini yaitu, pertama kondisi kecerdasan emosional siswa berkebutuhan khusus kurangnya kesadaran diri, belum mampu mengelola emosi dengan baik, kurang dapat memanfaatkan emosi secara produktif, namun memiliki sikap empati dan mampu membina hubungan sosial dengan baik. Kedua, peran guru bimbingan konseling dalam membimbing kecerdasan emosional siswa berkebutuhan khusus adalah sebagai: motivator, pengembangan pembelajaran, pengembangan potensi diri, peran pencegahan masalah dan membangun karakter mulia siswa.

Actions (login required)

View Item