Penafsiran thabathaba’i tentang mukjizat para nabi (Kajian Q.S. Ali Imran Dalam Tafsir Almizan)

Farhati, Nida Ilmillah (2023) Penafsiran thabathaba’i tentang mukjizat para nabi (Kajian Q.S. Ali Imran Dalam Tafsir Almizan). Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. ABDURAHMAN WAHID.

	Text 2031116042_Bab1&5.pdf Download (2MB)
	Text 2031116042_Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB)
	Text 2031116042_Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (433kB)

Abstract

Keterbatasan pengetahuan manusia merupakan salah satu alasan mengapa Nabi diutus oleh Allah SWT seperti yang ada dalam Al-Qur’an. Meskipun di zaman sekarang teknologi sudah memadahi, tetapi akal manusia tidak akan sanggup menandingi pengetahuan yang dimiliki Allah SWT. Dari sinilah mengapa manusia membutuhkan sosok pemimpin untuk mengajarkan semua yang tidak diketahui baik dari segi etika, akhlak, moral, sosial, politik, dan masih banyak lainnya. Diutusnya Nabi untuk umat manusia supaya tidak ada yang tersesat dalam menjalani kehidupan. Pembahasan mengenai Nabi dan mukjizat mengarahkan pada Firman Allah yang terkandung dalam Al-Qur’an. Pembahasan mengenai ini juga kerap dihubungkan dengan tugas yang diberikan Allah SWT kepada Nabi. Kriteria kemukjizatan merupakan sebuah keajaiban, kekuatan dan tanda yang diberikan oleh Allah dalam AlQur’an yang kemudian ditempatkan dan dijadikan media untuk berdakwah supaya umat manusia meneguhkan hatinya untuk beriman kepada-Nya. Peneliti bertujuan untuk menjelaskan penafsiran thabathaba’i dalam Q.S. Ali Imran mengenai mukjizat para Nabi menurut tafsir Al-Mizan. Penulisan ini dilakukan dengan menggukan pendekatan kualitatif. Karena yang digunakan dalam penelitian ini berupa kepustakaan (Library Research). Teknik analisis data dengan menggunakan sumber dari data primer dan sekunder. Metode penafsiran ayat-ayat yang sesuai dengan pembahasan yaitu surat Ali Imron melalui pendeskripsian makna yang terkandung dalam ayat-ayat tersebut sesuai dengan penafsiran para mufassir. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa secara akademik, penelitian ini melengkapi hasil penelitian-penelitian kemukjizatan para nabi seperti karya Syukri Isma’il yang hanya menjelaskan penafsiran Maulana Muhammad Ali tentang mengenai mukjizat para nabi yang tidak dibahas secara detail dalam satu surat saja tetapi umum yang terdapat dalam Al-Qur’an. Secara praktis, kesimpulan dari penelitian ini dapat menjadi bagian dari bahan ajar pada mata kuliah I’jaz Al-Qur’an dan referensi penulis buku mukjizat.

Actions (login required)

View Item