Anjani, Ikfilniha (2021) Konsep wasathiyyah dalam Al-Qur’an (Analisis Semantik Toshihiko Izutsu). Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. ABDURAHMAN WAHID.
Text
2031116002_Bab1&5.pdf Download (2MB) |
|
Text
2031116002_Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
|
Text
2031116002_Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Skripsi ini membahas konsep wasathiyyah dalam al-Qur’an dengan pendekatan semantik Toshihiko Izutsu. Beragam persoalan umat Islam di era globalisasi saat ini tentunya memerlukan penyelesaian sikap yang proporsional dan adil. Al-Qur’an banyak menyinggung akan pentingnya sikap moderat serta posisi umat Islam yang moderat dan terbaik. Al-Qur’an sebagai pedoman atau berisi kata kunci, sebenarnya makna di dalamnya lebih luas dan dalam. Indonesia sebagai negara yang memiliki penduduk muslim terbanyak di dunia mampu dijadikan sorotan mengenai konsep wasathiyyah. Ketika muncul problematika yang semakin kompleks, memunculkan metode-metode tafsir untuk mempermudah pemahaman masyarakat muslim terhadap Al-Qur’an, salah satunya dengan menggunakan metode Semantik Al-Qur’an Toshihiko Izutsu. Dalam skripsi ini, penulis mengungkapkan konsep Wasathiyyah dalam AlQur’an dengan menggunakan analisis semantik yang dikembangkan oleh Toshihiko Izutsu. Semantik Al-Qur’an Toshihiko Izutsu berusaha menyingkap pandangan dunia (welthanschauung) melalui analisis semantik terhadap kosakata atau istilah-istilah kunci Al-Qur’an. Proses yang dilakukan dalam penelitian ini adalah meneliti makna sinkronik dan diakronik pada masa pra Qur’anik, Qur’anik dan pasca Qur’anik sehingga mampu mengungkapkan welthanschauung wasathiyyah dalam Al-Qur’an. Skripsi ini merupakan penelitian kepustakaan yang menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara dokumentasi. Sedangkan jenis analisis data dalam hal ini adalah deskriptif analisis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: Kata wasath dalam Al-Qur’an beserta derivasinya disebutkan sebanyak lima kali pada 5 ayat dalam 4 surat. Kata wasath disebutkan dalam berbagai bentuk yaitu dalam bentuk kata kerja (fi’il), pelaku (fa’il) dan kata sifat (sifat). Ada beberapa makna wasath pada masa pra Qu’anik yaitu: pertengahan dari sesuatu, diantara, dan penengah. Sedangkan pada masa Qur’anik dan pasca Qur’anik memiliki perkembangan makna yang tidak meninggalkan makna wasath pada masa pra Qur’anik. Namun pada masa pasca Qur’anik kata wasathiyyah sudah mulai digunakan sebagai suatu konsep untuk menunjukkan sebuah paradigma berpikir paripurna, khususnya berkaitan dengan sikap beragama dalam Islam. Welthanschauung wasathiyyah dalam Al-Qur’an berkaitan dengan 3 hal yaitu akidah, syariat dan perilaku.
Item Type: | Thesis (Undergraduate Thesis) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: |
|
||||||||
Uncontrolled Keywords: | Tafsir, Wasathiyyah, Semantik, Toshihiko Izutsu | ||||||||
Subjects: | 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X1 Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Prodi Ilmu Al Qur'an dan Tafsir | ||||||||
Depositing User: | Akhiroh Ghufron | ||||||||
Date Deposited: | 15 Oct 2024 04:12 | ||||||||
Last Modified: | 15 Oct 2024 04:12 | ||||||||
URI: | http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/10698 |
Actions (login required)
View Item |