Hadis Terbitnya Bintang Ṡurayyā Sebagai Tanda Berakhirnya Wabah (Studi Sanad dan Matan Hadis)

Hurairah, Abi (2021) Hadis Terbitnya Bintang Ṡurayyā Sebagai Tanda Berakhirnya Wabah (Studi Sanad dan Matan Hadis). Undergraduate Thesis thesis, Institut Agama Islam Negeri Pekalongan.

[img] Text
3217012 - bab1&5.pdf

Download (2MB)
[img] Text
3217012 - Fulltext.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[img] Text
3217012 -Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (449kB)
Official URL: https://perpustakaan.uingusdur.ac.id

Abstract

Berawal dari wabah virus Covid-19 yang tak kunjung sirna, menjadikan sebagian besar pihak merasakan penderitaan. Hingga wajar jika semua golongan sangat berharap wabah ini segera hilang. Sebagaimana kehebohan berita yang beredar melalui akun twitter milik salah seorang warga yang kemudian banyak mendapat tanggapan dari berbagai pihak. Dalam berita itu ia beragumen bahwa wabah covid-19 ini akan segera berakhir apabila telah terbit sebuah bintang di waktu pagi. Hal tersebut berlandaskan keterangan dari hadis Nabi صلى الله عليه وسلم dalam riwayat Imam Ahmad bin Hanbal yang menyatakan hal demikian. Namun pada kenyataannya hingga saat ini wabah Covid-19 itu masih ada. Adanya kejadian tersebut dikhawatirkan menimbulkan dugaan di kalangan masyarakat bahwa tidak semua ucapan nabi benar (bohong). dengan hal ini maka peneliti memfokuskan dua rumusan masalah. Pertama, bagaimana kualitas sanad dan matan hadis tentang terbitnya bintang Ṡurayya sebagai tanda berakhirnya wabah, kedua Bagaimana kandungan isi hadistersebut. Penulisan skripsi ini menggunakan metode takhrij wa dirāsah al-asanid pada sanad, sedangkan pada matan menggunakan metode Syarhu al-Hadīṡ. Adapun pendekatan yang digunakan adalah historis dengan jenis penelitian library reseach. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah takhrij, iʻtibar dan Syarhu al-ḥadīṡ. Hadis tentang terbitnya bintang Ṡurayya sebagai tanda berakhirnya wabah ini tergolong Ḥasan Garib. Jika dilihat sanadnya, hadis ini tergolong muttaṣil. Namun secara kualitas, hadis ini dinilai ḥasan karena ada perawi yang kredibilitasnya tidak memenuhi syarat hadis ṣaḥīḥ yakni ʻIsl bin Sufyān al-Tamīmī al-Yarbūʻī, beliau dinilai ḍaʻīf. Karena hanya bersumber dari sahabat Abū Hurairah dan kemudian hanya berporos kepada Imam Ahmad bin Hanbal, maka hadis ini dinilai garīb dan termasuk garīb mutlaq. Sedangkan matannya tidak Ṣaḥīḥ karena tidak mencukupi kriteria ke-ṣaḥīḥ-an matan. kekurangan tersebut, yakni bertentangan dengan dalil Al-Qur’an dan akal sehat. Adapun isi kandungan hadis ini adalah penjelasan atau informasi Nabi صلى الله عليه وسلم terkait waktu hilangnya hama yang ditandai dengan terbitnya bintang (Ṡurayyā) pada waktu pagi. Namun yang harus digaris bahawahi adalah kata al-ʻĀhatu di sini bukan wabah Covid-19 (corona) atau wabah pada umumnya, melainkan perselisihan dan sengketa di antara orangorang pada masa itu terhadap jual beli buah-buahan yang cacat atau rusak karena belum waktunya untuk di panen. Oleh Nabi kemudian melarang kegiatan tersebut dan menjadikan terbitnya bintang Ṡurayya sebagai tolak ukur diperbolehkannya kembali jual beli. Hal tersebut dikarenakan pada saat bintang Ṡurayya terbit, menurut kebiasaan di tanah hijaz merupakan awal musim panen tiba yang pada akhirnya menjadikan perselisihan jual beli tersebut terhindarkan (hilang/diangkat).

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Supervisor:
ContributionSupervisorNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorSu’aidi, HasanUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Bintang, Bintang Ṡurayyā, Wabah, Covid-19, Kajian Sanad dan Matan, Pandemi, hadis diangkatnya wabah.
Subjects: 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X2.1 Ilmu Hadits
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Prodi Ilmu Hadist
Depositing User: Ridho Aji Anggana
Date Deposited: 15 Oct 2024 04:32
Last Modified: 15 Oct 2024 04:32
URI: http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/10704

Actions (login required)

View Item View Item