Metode Talaqqi dalam Menghafal Al- Qurʻān di Ma’had Tahfidzul Al-Qurʻān Al-Irsyad Pekalongan

Karimah, Qaulan (2022) Metode Talaqqi dalam Menghafal Al- Qurʻān di Ma’had Tahfidzul Al-Qurʻān Al-Irsyad Pekalongan. Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H ABDURRAHMAN WAHID.

	Text 3118065-Bab1&5.pdf Download (3MB)
	Text 3118065-Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB)
	Text 3118065-Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Sering perkembangan zaman, menghafal alqur’an menjadi fenomena yang tren. Hal ini terbukti degan maraknya rumah tahfidz, daurah sebulan 30 juz serta program tahfidz di sekolah umum. Dalam menghafal alquran ini berkaitan dengan memory otak oleh karena itu dibutuhkan sebuah metode dalam proses menghafal, salah satunya yaitu metode talaqqi. Dalam hal menghafal dapat dikaitkan juga dengan metode mnemonic, yang merupakan cara menghafal dengan mengasosiasikan kata-kata, gagasan atau ide dengan gambar-gambar yang menarik. Dengan rumusan masalah Bagaimana pelaksanaan metode talaqqi dalam menghafal Al-Qurʻān di Ma’had Tahfidzul Al-Qurʻān Al-Irsyad Pekalongan, serta bagaimana faktor pendukung dan penghambat metode talaqqi dalam menghafal Al-Qurʻān di Ma’had Tahfidzul Al-Qurʻān Al- Irsyad Pekalongan. Peneltian ini bertujuan untuk menambah khazanah keilmuan mengenai urgensi metode talaqqi dalam menghafal qur’an. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (Field Research), pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi dimana data yang peneliti dapatkan melalui wawancara kepada asatidzah dan santriwati Ma’had Tahfidzul Al-Qurʻān Al-Irsyad Pekalongan. Hasil penelitian dengan penerapan menggunakan metode Talaqqi di Ma’had Tahfidzul Al-Qurʻān Al-Irsyad Pekalongan dilakukan pada jam 07.30-10.30 WIB untuk proses murajaah (mengulang hafalan yang sudah didapat) dan 15.30-17.00 WIB untuk proses ziyadah (menambah hafalan). Yaitu di bagi perkelompok lalu asatidzah yang membimbing membacakan terlebih dahulu ayat nya, lalu diikuti oleh santriwati. Selanjutnya santriwati dapat melakukan kegiatan menghafal secara mandiri, menyetorkan hafalan masing-masing kepada asatidzah secara individual dengan cara tatap muka. Dan pada tahap ujian, yang terbagi menjadi Setiap bulan, Setiap enam bulan (semester ), dan Ujian akhir (khataman). Untuk faktor pendukung metode talaqqi yaitu Dikoreksi langsung oleh para asatidzah, Latar belakang Kompetensi asatidzah, dan terciptanya hubungan yang harmonis. Sedangkan untuk faktor penghambat metode talaqqi dalam menghafal Al- Qur’an yaitu Terjadi hal minder ataupun malu antar sesama santriwati, Memerlukan waktu yang banyak, Menimbulkan rasa bosan, dan menimbulkan rasa grogi.

Actions (login required)

View Item