Fatma, Dewi (2024) Konstruksi Sosial Masyarakat Warungasem Terhadap Pilihan Pondok Pesantren Di Tengah Isu Berita Pelecehan Seksual. Undergraduate Thesis thesis, UIN. K. H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.
Text
3420032_Cover_Bab I dan Bab V.pdf Download (830kB) |
|
Text
3420032_Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
3420032_Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (698kB) |
Abstract
Pondok pesantren memiliki peranan penting dalam pendidikan agama di Indonesia, terutama dalam masyarakat yang mengutamakan pendidikan berbasis agama. Namun, isu-isu terkait berita tentang pelecehan seksual, dapat mempengaruhi keputusan orang tua dalam memilih lembaga pendidikan untuk anak-anak mereka. Adapun yang melatarbelakangi penelitian ini adalah bahwa dari 18 desa di Kecamatan Warungasem, hanya 3 desa yang mayoritas memilih pondok pesantren sebagai pilihan pendidikan lanjutan untuk anak-anak mereka, yaitu Desa Masin, Desa Warungasem, dan Desa Banjiran. Menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis sebagai pisau analisis, penelitian ini mencoba menggali tentang bagaimana konstruksi sosial masyarakat Warungasem terhadap pilihan pondok pesantren di tengah isu berita pelecehan seksual. Adapun hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Masyarakat Warungasem tetap percaya pada pondok pesantren meskipun ada berita negatif, karena mereka mengandalkan pengalaman pribadi dan reputasi dari pondok pesantren yang baik. Adapun kostruksi sosial yang terjadi pada masyarakat Warungasem terhadap pilihan pondok pesantren di tengah isu berita pelecehan seksual ini sebagaimana teori Berger dan Luckman terjadi dalam tiga tahapan, yakni eksternalisasi, keputusan orang tua untuk memondokkan anak dipengaruhi oleh banyak faktor seperti pendidikan agama, karakter, lingkungan belajar, pengalaman pribadi, dan pentingnya bekal agama. Semua ini membentuk pandangan masyarakat bahwa pondok pesantren adalah pilihan pendidikan yang valid. Pada tahap eksternalisasi, keputusan orang tua memondokkan anak dipengaruhi oleh pendidikan agama, karakter, lingkungan, dan pengalaman pribadi. Pada tahap objektivasi, masyarakat Warungasem berhati-hati dalam menanggapi berita pelecehan seksual, membedakan informasi media dan reputasi pondok. Tahap internalisasi menunjukkan keyakinan masyarakat tetap pada pondok bereputasi baik meski ada berita negatif.
Item Type: | Thesis (Undergraduate Thesis) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: |
|
||||||||
Uncontrolled Keywords: | Konstruksi Sosial, Pondok Pesantren, Pelecehan Seksual | ||||||||
Subjects: | 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X7.5 Pers dan Media Massa Islam 300 SOCIAL SCIENCE ( ILMU SOSIAL ) > 300 Sociology and Anthropology(Sosiologi dan Antropologi) > 302.2 Communication/Komunikasi |
||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Prodi Komunikasi Penyiaran Islam | ||||||||
Depositing User: | UIN Gus Dur FUAD | ||||||||
Date Deposited: | 04 Nov 2024 02:37 | ||||||||
Last Modified: | 04 Nov 2024 02:37 | ||||||||
URI: | http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/10950 |
Actions (login required)
View Item |