Fauziyah, Afidah Umi (2024) Hadis kepemimpinan perempuan (studi komparatif pemikiran Yusuf Al Qaradhawi Dan Fatimah mernissi dalam kitab shahih bukhari NO 4425). Undergraduate Thesis thesis, UIN K. H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.
Text
3220002_Bab I dan Bab V.pdf Download (1MB) |
|
Text
3220002_Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
laki-laki dan perempuan memiliki hak dan kebolehan dalam hal memimpin. Namun, tidak sedikit yang menyetujui bahwa perempuan masuk kedalam dunia kepemimpinan dan penolakan mereka didasari oleh hadis kepemimpinan perempuan yang diriwayatkan oleh Abu Bakrah dalam kitab shahih Bukhari no 4425. Dari hadis tersebut bermunculan pendapat yang berbeda dari berbagai ulama ataupun tokoh-tokoh feminisme salah satunnya Yusuf Al-Qaradhawi dan Fatimah Mernissi yang memiliki perbedaan dan persamaan dalam menanggapi hadis yang ada dalam kitab shahih bukhari namun, masih di perdebatkan karena dianggap tidak tepat jika dijadikan dalil untuk melarang perempuan menjadi pemimpin. Dari latar belakang tersebut maka rumusan masalah pada skripsi ini adalah bagaimana pemikiran Yusuf Al-Qaradhawi dan Fatimah Mernissi tentang hadis kepemimpinan perempuan dalam kitab hadis Shahih Bukhari, serta bagaimana persamaan dan perbedaan pemikiran Yusuf Al-Qaradhawi dan Fatimah Mernissi tentang hadis kepemimpinan perempuan. Adapun metode yang digunakan adalah komparatif dari pemikiran tokoh, penulis menggunakan jenis penelitian library research. Dan untuk sumber data yang digunakan ada dua, yaitu sumber data primer (berupa kitab Shahih Bukhari) dan sumber data sekunder (berupa jurnal,buku, maupun tugas akhir). Kemudian pengolahan data menggunakan teori Hierarki Hadis yang dikemukakan oleh Arif Chasanul Muna. Hasil dari penelitian ini Yusuf Al-Qaradhawi dan Fatimah Mernissi memiliki pendapat yang berbeda dalam menerima hadis kepemimpinan Perempuan. Yusuf Al-Qaradhawi mengatakan bahwa hadis tersebut Shahih dan menerima hadis tersebut meski beliau tetap meneliti makna dari hadis tersebut serta memperbolehkan Perempuan untuk menjadi pemimpin dengan memberi syarat atau batasan-batasan tertentu untuk perempuan yang menjadi pemimpin, Sedangkan Fatimah Menissi menolak hadis tersebut dikarenakan hadis tersebut tidak tepat jika dijadikan dalil sebagai larangan bagi Perempuan menjadi pemimpin. Dan dalam persamaan nya mereka sama-sama melihat dari aspek-aspek dasar menganalisis hadis. Perberbedaan lainnya yakni jika Yusuf Al Qaradhawi mengungkapkan aspek dasar menganalisis hadis untuk mencari makna kontekstual atau proporsional hadis tersebut. Sedangkan Fatimah Mernissi menggunakan untuk dijadikan argumentasi dalil untuk menolak atau mengkritisi hadis kepemimpinan tersebut.
Item Type: | Thesis (Undergraduate Thesis) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: |
|
||||||||
Uncontrolled Keywords: | Hadis, Kepemimpinan, Perempuan, Yusuf Al- Qaradhawi, Fatimah Mernissi | ||||||||
Subjects: | 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X2.1 Ilmu Hadits | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Prodi Ilmu Hadist | ||||||||
Depositing User: | UIN Gus Dur FUAD | ||||||||
Date Deposited: | 08 Nov 2024 03:06 | ||||||||
Last Modified: | 08 Nov 2024 03:06 | ||||||||
URI: | http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/11211 |
Actions (login required)
View Item |