Strategi pembelajaran pendidikan agama islam dalam pembentukan karakter islami bagi siswa tunarungu di SMPLB Negeri Wiradesa

Afifah, Alif Kunni (2018) Strategi pembelajaran pendidikan agama islam dalam pembentukan karakter islami bagi siswa tunarungu di SMPLB Negeri Wiradesa. Undergraduate Thesis thesis, IAIN Pekalongan.

	Text Cover, Bab I - V.pdf Download (6MB)
	Text Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (7MB)

Abstract

Strategi pembelajaran pendidikan agama Islam yaitucara-cara atau acuan bertindak yang dilakukan guru PAI secara sistematis dalam pelaksanaan pembelajaran PAI.Sekolah luar biasa merupakan salah satu bentuk lembaga dan pelayanan pendidikan khusus bagi anak berkelainan, seperti cacat netra, cacat rungu, cacat grahita, cacat daksa, autis dan lainnya. Salah satu lembaga pendidikan luar biasa di Kabupaten Pekalongan adalah SLB N Wiradesa. SLB N Wiradesa perkembangnnya sangat bagus dibandingkan dengan SLB lainnya. Prestasi dan karakter Islami adalah kajian pembelajaran yang lebih difokuskan oleh SLB N Wiradesa kepada seluruh siswa. Sehingga nantinya para siswa tumbuh menjadi individu yang memiliki pengetahuan serta berkarakter yang baik sesuai ajaran agama Islam. Kunci keberhasilan proses pembelajaran tersebut ditentukan oleh beberapa komponen, diantaranya pemilihan strategi pembelajaran yang sesuai dengan keadaan siswa, model pembelajaran yang digunakan, pendekatan pembelajaran yang dilakukan, serta metode pembelajaran yang diterapkan guru kepada para siswa tunarungu. Permasalahan dalam penelitian ini adalah:Bagaimana penerapan strategi pembelajaran pendidikan agama Islam dalam pembentukan karakter Islami bagi siswa tunarungu di SMPLB Negeri Wiradesa?, Apa saja faktor penghambat dan solusi serta faktor pendukung dalam penerapan stratregi pembelajaran pendidikan agama Islam di SMPLB Negeri Wiradesa? Jenis penelitianini adalah penelitian lapangan (field reseach)dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang diterapkan untuk siswa tunarungu yaitu dengan menggunakan bahasa syarat, keterarahan wajah dan gerakan bibir, pengucapan dan intonasi yang jelas, serta menggunakan alat peraga untuk membantu dalam proses pembelajaran.Dalam proses pembelajaran diterapkan strategi pembelajaran ekspositori,strategi pembelajaran kooperatif, dan strategi pembelajaran langsung. Model pembelajaran yang diterapkan yaitu model pembelajaran quantum learning dan contextual teaching learning (CTL). Pendekatan yang dilakukan yaitu pendekatan pengalaman, pendekatan pembiasaan, pendekatan emosional, dan pendekatan fungsional. Metode yang digunakan antara lain metode ceramah, metode Tanya jawab, metode demonstrasi, metode pemberiantugas, metode latihan, dan metode kerja kelompok. Strategi pembelajaran pendidikan agama Islam dalam pembentukan karakter Islami bagi siswa tunarungu di SMPLB N Wiradesa sudah berjalan baik, tetapi belum maksimal karena kurang bervariasinya penggunaan jenis-jenis strategi pembelajaran dan tidak diberlakukannya pendekatan individual.Faktor penghambat dan solusi diantaranya banyak guru yang bukan dari lulusan Pendidikan Luar Biasa (PLB) dan kurangnya guru PAI, oleh sebab itu perlunya penambahan guru PLB dan guru PAI, ruang kelas kurang tercukup I akibatnya banyak siswa antar ketunaan digabung menjadi satu ruang, jumlah LCD yang tersedia sangatlah minim, belum mempunyai tenaga terapis khusus untuk menangani anak tuna rungu, alat bantu dengar dan bicara tidak tersedia, oleh sebab itu perlu perhatian khusus dari dinas pendidikan terkait untuk memperbaiki fasilitas dan media di SMPLB NegeriWiradesa. Faktor pendukung yang memperlancar proses pembelajaran PAI di SMPLB Negeri Wiradesa adalah kepala sekolah SMPLB Negeri Wiradesa bertindak arif, bijak serta adil, tidak membeda-bedakan antara siswa, siswa tuna rungu miliki kelebihan dibandingkan dengan siswa ketunaan yang lain salah satunya siswa tuna rungu lebih nurut terhadap guru selain itu mereka memiliki IQ yang sama dengan siswa normal yang lain, guru mengajar dengan rasa sabar dan ikhlas, selalu menjunjung tinggi etos kerja dalam menjalankan visi dan misi sekolah serta terjalinnya keakraban antara guru dansiswa, fasilitas yang dimiliki dalam mendukung kegiatan PAI sudah cukup baik.

Actions (login required)

View Item