Perbandingan Rekrutmen Hakim Mahkamah Konstitusi Indonesia Dengan Jerman

Ulum, Miftakhul (2024) Perbandingan Rekrutmen Hakim Mahkamah Konstitusi Indonesia Dengan Jerman. Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan.

[img] Text
1520009_COVER BAB I dan BAB V.pdf

Download (1MB)
[img] Text
1520009_FULLTEXT.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
1520009_LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (92kB)
Official URL: https://perpustakaan.uingusdur.ac.id/

Abstract

Konstitusi di Indonesia belum terlaksana dengan baik, dikarenakan undang-undang belum secara jelas mengatur parameter mekanisme seleksi yang transparan, dan akuntabel. Berbicara mengenai proses rekrutmen hakim Mahkamah Konstitusi, di Eropa terdapat negara Jerman yang dianggap sebagai negara yang independent dalam menjalankan proses rekrutmen hakim Mahkamah Konstitusi. Persamaan latar belakang antara Indonesia dengan Jerman yaitu sama-sama ingin menghadirkan lembaga independen, setelah menghadapi kepemimpinan yang otoriter, sehingga dapat mewujudkan kehidupan yang berkeadilan. Tujuan dari penelitian ini menjelaskan perbandingan dan akibat hukum dari proses rekrutmen hakim mahakamh kontitusi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum normatif. Sumber bahan hukum dari undang-undang Dasar negara Indonesia dan Jerman, undang-undang Mahkamah Konstitusi, dan peraturan lainnya yang berkaitan. Teknik pengumpulan data dengan inventarisasi dan klasifikasi. Pendekatan penelitian yaitu pendekatan undang-undang, komparatif, dan konseptual. Analisis bahan hukum dengan mengumpulkan literatur yang relevan. Kemudian data dikaji menggunakan metode teknik analisis preskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perbandingan sistem rekrutmen hakim Mahkamah Konstitusi di Jerman dan Indonesia memiliki perbedaan dan persamaan. Persamaan di antara keduanya adalah pengajuan hakim Mahkamah Kontitusi diajukan oleh lebih dari satu lembaga negara. Perbedaaan rekrutmen hakim Mahkamah Kontitusi di kedua negara dapat dilihat dalam mekanisme proses rekrutmennya. Adapun akibat hukum dari proses rekrutmen hakim Mahkamah Konstitusi di Indonesia dengan Jerman dari persamaannya adalah penguatan independensi lembaga peradilan. Selanjutnya di lihat perbedaannya adalah Proses dan Mekanisme Pemilihan hakim Mahkamah Konstitusi. Saran yang diberikan penulis adalah Setiap lembaga pengusul yaitu Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan MA (Mahkmah Agung) membuat meknaisme penjaringan hakim Mahkamah Kontitusi dan mengintegrasikannya dengan sistem merit yang handal dan profesional. Presiden dan DPR melakukan revisi undang-undang Mahkamah Konstitusi, dan membuat peraturan internal yang mengantur proses rekrutmen hakim Mahkamah Kontitusi, Sedang untuk Jerman dalam upaya mempercepat dan meningkatkan efesiensi proses rekrutmen hakim Mahkamah Kontitusi dapat menentukan batas waktu konsensus, dan memperluas partisipasi publik.

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Supervisor:
ContributionSupervisorNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorDiniyanto, AyonUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Indonesia, Jerman, Rekrutmen hakim Mahkamah Kontitusi, Akibat Hukum, pemisahan kekuasaan
Subjects: 300 SOCIAL SCIENCE ( ILMU SOSIAL ) > 340 Law (Ilmu Hukum) > 340.2 Comparative Law/Hukum Perbandingan
300 SOCIAL SCIENCE ( ILMU SOSIAL ) > 340 Law (Ilmu Hukum) > 347.014 Judges/Hakim
Divisions: Fakultas Syariah > Prodi Hukum Tata Negara
Depositing User: UIN Gus Dur Fasya
Date Deposited: 11 Nov 2024 07:06
Last Modified: 05 Dec 2024 08:23
URI: http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/11400

Actions (login required)

View Item View Item