Kepatuhan Hukum Penyedia Jasa Karaoke Terhadap Kepemilikan Hak Cipta (Studi Pada Penyedia Jasa Karaoke Di Kabupaten Batang)

Kusuma, Anantyo Bagus (2024) Kepatuhan Hukum Penyedia Jasa Karaoke Terhadap Kepemilikan Hak Cipta (Studi Pada Penyedia Jasa Karaoke Di Kabupaten Batang). Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

	Text 1220106_Cover_Bab I & Bab V.pdf Download (1MB)
	Text 1220106_FullText.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)
	Text 1220106_LampiranSkripsi.pdf Restricted to Repository staff only Download (874kB)

Abstract

Pelanggaran hak cipta melalui praktek penyedia jasa karaoke merupakan masalah yang merugikan bagi para pencipta. Fenomena ini terjadi karena semakin majunya teknologi dan peningkatan kebutuhan manusia akan gaya hidup. Salah satunya adalah minat publik yang lebih besar di bidang hiburan, terutama apresiasi yang sangat besar dari orang Indonesia dalam musik. Di Kabupaten Batang terdapat banyak usaha karaoke dan yang paling terkenal adalah usaha karaoke yang terdapat di Dukuh Wuni Kec. Subah yang melakukan pelanggaran hak cipta berupa pembayaran royalti yang tidak dilakukan sesuai dengan undang-undang. Usaha karaoke tersebut diketuai oleh bapak Amat Khoyen selaku ketua paguyuban karaoke Alas Roban. Hal ini dapat berdampak pada kualitas karya yang akan dirilis pada masa mendatang dan mengakibatkan kerugian yang sangat besar bagi pencipta atau pemegang hak cipta. Metode penelitian yang digunakan dalam jenis penelitian ini adalah penelitian yuridis empiris, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode kuisioner, wawancara dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini ada dua yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Kemudian teknik Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis interaktif model teknik ini digunakan untuk mengolah data kualitatif dengan tujuaan untuk menghasilkan temuan temuan yang lebih valid. Hasil penelitian Kepatuan hukum penyedia jasa karaoke di Kabupaten Batang mengenai kepemilikan hak cipta lagu masih kurang. Berdasarkan wawancara peneliti kepada ketua paguyuban karaoke Alas Roban sebagai responden, ada wadah atau tempat usaha karaoke di Kabupaten Batang yang diketuai oleh bapak Amat Khoyen selaku ketua paguyuban karaoke Alas Roban yang keseluruhanya tidak membayar royalti dan berstatus ilegal. Ada dua akibat hukum terhadap ketidakpatuhan hukum menegenai pelanggaran karya ciptabagi penyedia jasa karaoke, yaitu tuntutan perdata yang berupa pemilik hak cipta dapat menuntut ganti rugi berupa materiil dan/atau immateriil serta tuntuan pidana yang berupa sanksi pidana penjara paling lama 4 tahun dan/atau denda paling banyak 1 miliar rupiah.

Actions (login required)

View Item