Implementasi Pembelajaran Kitab Ta’līm Al-Muta’allim Dalam Pembentukan Akhlak Santri Di Pondok Pesantren Bustanul Mansuriyah Pekalongan

Mubarok, Farkhan Syahrul (2024) Implementasi Pembelajaran Kitab Ta’līm Al-Muta’allim Dalam Pembentukan Akhlak Santri Di Pondok Pesantren Bustanul Mansuriyah Pekalongan. Undergraduate Thesis thesis, UIN. K. H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

	Text 2121026_COVER_BAB I DAN BAB V.pdf Download (1MB)
	Text 2121026_FULL TEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB)
	Text 2121026_LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi implementasi pembelajaran kitab Ta’līm Al-Muta’allim dalam pembentukan akhlak santri di Pondok Pesantren Bustanul Mansuriyah Pekalongan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, yang melibatkan observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai sumber data. Subjek utama penelitian ini adalah kiai, ustadz dan santri di Pondok Pesantren Bustanul Mansuriyah Pekalongan. Analisis data dilakukan melalui kondensasi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Pondok Pesantren Bustanul Mansuriyah Pekalongan, hormat menghormati kepada guru sudah menjadi kewajiban para santri, tetapi dari semua itu, sangat disayangkan masih ada santri yang tidak bisa menghormati terhadap guru sorogan. di Pondok Pesantren Bustanul Mansuriyah Pekalongan, para santri sudah banyak yang menerapkan akhlak dalam memuliakan kitab tetapi terkait memuliakan kitab ada beberapa di kamar-kamar santri yang meletakkan kitabnya dibawah barang atau sesuatu seperti sepatu dan sandal yang diletakkan diatas lemari kitabnya. di Pondok Pesantren Bustanul Mansuriyah para santri diajarkan selalu menghormati dan menyayangi sesama santri, akan tetapi beberapa santri di Pondok Pesantren Bustanul Mansuriyah terkadang tidak menghormati temannya, seperti mereka sering sekali memanggil nama tidak sesuai dengan namanya, beberapa santri juga terkadang memanggil temannya atau bahkan kakak kelas dengan sebutan yang tidak pantas seperti bagong yang merupakan kata kasar berasal dari bahasa sunda yang berarti babi hutan.

Actions (login required)

View Item