Pola Komunikasi Dalam Penyelesaian Konflik Antara Dua Wanita Muslimah (Studi Kasus Pada Film Merindu Cahaya De Amstel

Salsabilla, Nadia Aulia (2023) Pola Komunikasi Dalam Penyelesaian Konflik Antara Dua Wanita Muslimah (Studi Kasus Pada Film Merindu Cahaya De Amstel. Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. ABDURAHMAN WAHID.

	Text 3418063_Bab1&5.pdf Download (4MB)
	Text 3418063_Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (7MB)
	Text 3418063_lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Konflik yang terjadi didalam masyarakat pasti ada penyelesaian yang bisa dilakukan. Menggunakan pola komunikasi inilah bisa digunakan untuk menyelesaikan konflik yang terjadi. Berkaca dari film Merindu Cahaya de Amstel yang diadaptasi dari novel karya Arumi Ekowati. Film yang disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu mendapatkan rating 8/10 dari Internet Movie Database (IMDb) Cerita yang difilmkan tidak jauh beda dengan cerita novel yang ditulis oleh Arumi Ekowati. Film tersebut menceritakan sebuah kisah nyata dimana perempuan Belanda yang menentukan pilihannya sebagai menjadi mualaf. Dari masalah tersebut maka penulis menerapkan pernyataan bagaimana konsep pola komunikasi dalam penyelesaian konflik antara dua wanita muslimah dalam film Merindu Cahaya De Amstel? Apa saja faktor yang mempengaruhi pola komunikasi dalam penyelesaian konflik antara dua wanita muslim pada film Merindu Cahaya De Amstel? Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif dan jenis penelitian kepustakaan (library research). Dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan dokumentasi. Dalam menganalisis data, penulis melakukan analisis menggunakan analisis isi model Klaus Krippendorff. Gambaran pola komunikasi dalam film Merindu Cahaya De Amstel menunjukan berbagai macam pola komunikasi, yaitu pola komunikasi linear terdapat lima adegan, pola komunikasi sekunder terdapat dua adegan, dan pola komunikasi primer terdapat delapan adegan. Terdapat empat faktor yang mempengaruhi penyelesaian konflik, diantaranya: Berkomunikasi dengan baik agar tidak terjadinya kesalahpahaman, lebih bisa mengerti perasaan diri sendiri sebelum mengerti perasaan orang lain, Lebih bisa menerima masukan dari orang lain, dan Harus lebih memikirkan ada yang akan dilakukan dalam menentukan keputusan baik untuk diri sendiri hingga orang lain.

Actions (login required)

View Item