Amalia, Ayu (2023) Dekonstruksi stereotip terhadap orang bertato di Pondok Manba’ul Huda Pekalongan. Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. ABDURAHMAN WAHID.
Text
3418064_Bab1&5.pdf Download (5MB) |
|
Text
3418064_Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (7MB) |
|
Text
3418064_Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB) |
Abstract
Menato pada tubuh itu sama saja menyakiti diri sendiri . Dalam Islam tato sendiri tidak diperbolehkan kerena sifatnya yang sulit hilang, maka dari itu ada hadis yang menjelaskan bahwa Islam melarang seorang muslim untuk menato tubuhnya. Namun ada pemandangan yang berbeda di Pondok Manba’ul Huda, yang mana ada beberapa santri yang memiliki tato. Dengan tato yang mereka miliki itu membuat mereka dipandang negatif oleh masyarakat, walaupun begitu mereka mempunyai arah untuk belajar mengaji dan merubah kehidupannya menjadi lebih baik lagi. Dari masalah tersebut maka penulis memaparkan pertanyaan bagaimana strategi dakwah Gus Muhamer dalam dekontruksi stereotip terhadap orang bertato di Pondok Manba’ul Huda Pekalongan? Bagaimana persepsi masyarakat terhadap santri yang bertato setelah di Pondok Manaba’ul Huda Pekalongan? Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif untuk menggambarkan dan menguraikan fenomena, peristiwa, persepsi dan pemikiran individual tau kelompok. Jenis pendekatan yang digunakan penelitian lapangan dengan menggunakan Field Research yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau lokasi penelitian. Dan menggunakan pendekatan deskriptif peneliti berusaha menerangkan dengan Teknik sistematis fakta atau ciri populasi tertentu atau bidang tertentu pada fakta yang ada di lapangan dengan teliti. Penelitian ini juga menggunakan teori dari strategi dakwah Al- Bayanuni dimana ada tiga strategi yaitu strategi rasional, strategi indriawi , dan strategi sentimental. Hasil penelitian didaptakan bahwa Gus Muhammer menerapkan beberapa strategi dalam berdakwahnya yaitu lebih fokus pada kelembutan hati saat berdakwah. Karena masyarakat yang dianggap negatife dilingkungan sosialnya yang sering disebut santri kalong. Dalam hal ini Gus Muhammer tidak memaksa santri kalong mengikuti kegiatan dakwah melainkan mengajak berbicara melalui kelembutan hati pada orang yang dianggap negatife oleh masyarakat. Dalam melancarkan strategi dakwahnya kepada santri kalong Gus Muhammer menggunakan metode dakwah bil lisan dan bil hal. Persepsi negatif dari masyarakat karena pengalaman masyarakat tentang orang bertato. Bahwa mereka melihat bahwa orang bertato yang ada dilingkungannya pernah melakukan tindak kejahatan pada masa lalunya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate Thesis) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: |
|
||||||||
Uncontrolled Keywords: | : Dekontruksi, Stereotip, Strategi, Dakwah, Bertato, Pondok, Pekalongan | ||||||||
Subjects: | 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X7.5 Pers dan Media Massa Islam 300 SOCIAL SCIENCE ( ILMU SOSIAL ) > 300 Sociology and Anthropology(Sosiologi dan Antropologi) > 302.2 Communication/Komunikasi |
||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Prodi Komunikasi Penyiaran Islam | ||||||||
Depositing User: | Akhiroh Ghufron | ||||||||
Date Deposited: | 13 Dec 2024 03:07 | ||||||||
Last Modified: | 13 Dec 2024 03:07 | ||||||||
URI: | http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/11899 |
Actions (login required)
View Item |