Studi Komparasi: Pemikiran Prof. Dr. H.Abdul Malik Karim Amrullah Dan Prof. Dr. Nurcholish Madjid M.A. Tentang Konsep Pendidikan Islam

Khusna, Atina (2024) Studi Komparasi: Pemikiran Prof. Dr. H.Abdul Malik Karim Amrullah Dan Prof. Dr. Nurcholish Madjid M.A. Tentang Konsep Pendidikan Islam. Undergraduate Thesis thesis, UIN. K. H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

	Text 2121132_COVER_BAB I DAN BAB V.pdf Download (1MB)
	Text 2121132_FULL TEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB)
	Text 2121132_LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat serta globalisasi yang semakin terbuka lebar telah membawa perubahan signifikan pada berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Pendidikan Islam di Indonesia menghadapi tantangan dalam beradaptasi terhadap perubahan tersebut. Tokoh-tokoh Islam seperti Buya Hamka dan Nurcholish Madjid telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam pemikiran Islam di Indonesia. Keduanya memiliki pandangan yang kaya dan kompleks tentang pendidikan Islam, namun dengan nuansa yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan membandingkan pemikiran dua tokoh pendidikan Islam terkemuka di Indonesia, yaitu Buya Hamka dan Nurcholis Madjid, mengenai konsep pendidikan Islam. Melalui studi literatur, penelitian ini menganalisis berbagai karya tulis kedua tokoh serta literatur pendukung lainnya. Diantara pemikiran tersebut berkaitan dengan tujuan pendidikan, metode pendidikan dan kurikulum pendidikan islam Penelitian ini menggunakan pendekatan library research dengan mengandalkan buku, jurnal, dan sumber digital sebagai data utama. Metode pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi, sedangkan keabsahan data diperkuat dengan teknik triangulasi teori. Analisis data menggunakan pendekatan komparatif deskriptif untuk membandingkan secara mendalam pemikiran kedua tokoh tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik Buya Hamka maupun Nurcholish Madjid memiliki visi yang sama dalam hal pentingnya pendidikan bagi umat Islam. Keduanya juga sepakat bahwa pendidikan harus bersifat inklusif dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Namun, terdapat perbedaan dalam penafsiran terhadap konsep modernitas dan relevansi pendidikan Islam dengan konteks sosial yang lebih luas. Buya Hamka cenderung lebih berhati-hati dalam menerima pengaruh modernitas, sedangkan Nurcholish Madjid lebih terbuka terhadap perubahan dan inovasi.

Actions (login required)

View Item