Zamroni, Moh. Ahlis (2024) Hak anak di luar nikah (Studi Komparatif Hukum Positif Dan Hukum Islam). Masters thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.
![]() |
Text
5121021-Cover Bab 1 & 7.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
5121021-Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
Anak di luar nikah merupakan anak yang memiliki batasan minimal kelahiran perkawinan ibunya adalah 6 (enam) bulan, memiliki hubungan perdata dengan ayah biologisnya jika terbukti secara ilmiah, dan mendapatkan hak untuk hidup, Hak mendapatkan pengakuan nasab, Hak mendapatkan nama baik, Hak untuk diasuh, Hak mendapatkan kasih sayang, Hak mendapatkan perlindungan dan nafkah dalam keluarga, Hak mendapatkan kebutuhan pokok sebagai warga negara. Rumusan permasalahan penelitian ini adalah: Bagaimana hak anak di luar nikah persepektif hukum positif? Bagaimana hak anak di luar nikah persepektif hukum islam? Bagaimana persamaan dan perbedaan hak anak di luar nikah menurut hukum positif dan hukum islam? Kegunaan penelitian ini adalah: mengembangkan ilmu dalam bidang hukum keluarga. Selain itu, penelitian ini juga bisa menjadi referensi bagi akademisi dalam mencari kajian hukum keluarga, khususnya mengenai anak luar nikah. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode penelitian kepustakaan (library research). Pengumpulan data melalui : sumber data primer UU No.1 tahun 1974 tentang perkawinan, pasal 99 KHI, KUH Perdata, Putusan MK No. 46/PUU/VIII/2010, Al-Qur’an, Hadits, Fiqih. Serta dari data sekunder yaitu dari sumber hukum sekunder. Analisis datanya content analysis, comparative analysis. Penelitian ini menghasilkan temuan (1) hak anak di luar nikah perspektif hukum positif sesuai UUD 1945 dan UU No.1 tahun 1974 tentang perkawinan, dan anak mendapatkan perlindungan hukum jika ada pengakuan dari ayah biologis atau diperoleh dari tes DNA, kemudian anak tersebut memperoleh hak dinafkahi. (2) Hak anak di luar nikah perspektif hukum Islam haya mendapatkan perlindungan melalui ibunya dan pihak keluarga ibunya dan keluarga ibunya. (3) Persamaan dan perbedaan hak anak di luar nikah menurut hukum positif dan hukum Islam, adapun persamaannya sama-sama memiliki nasab dengan ibu dan keluarga ibunya. Jika ayah biologis yang tidak memiliki status perdata tidak dapat saling mewarisi namun dapat melalui mekanisme lain yaitu memberikan hibah dan wasiat. Dan ayah biologis sama-sama tidak dapat menjadi wali nikah. Kemudian perbedaaannya adalah menurut hukum Islam ayah biologis dapat dikenakan hukuman ta’zir berupa kewajiban membiayai nafkah pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya sampai anak tersebut dewasa dan mandiri namun tidak dengan perspektif hukum positif, dalam hukum positif anak di luar nikah bisa menjadi sah apabila diakui oleh ibunya yang melahirkannya dan ayahnya yang membenihkannya dan diikuti oleh pernikahan mereka. Dan dalam hukum positif, anak di luar nikah mempunyai hubungan keperdataan (akta lahir) dengan ibu yang melahirkannya dan ayahnya yang menghamili ibunya jika keduanya mengakuinya.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: |
|
||||||||||||
Uncontrolled Keywords: | Hak Anak di luar nikah, Hukum Positif, Hukum Islam | ||||||||||||
Subjects: | 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X4 Fikih, Fiqih, Fiqh, Hukum Islam 300 SOCIAL SCIENCE ( ILMU SOSIAL ) > 340 Law (Ilmu Hukum) > 346.01 Domestic Relations, Family Law, Marriage/Hukum Keluarga, Hukum Pernikahan |
||||||||||||
Divisions: | Pascasarjana > Magister Hukum Keluarga | ||||||||||||
Depositing User: | UIN Gus Dur Pascasarjana | ||||||||||||
Date Deposited: | 05 Mar 2025 06:14 | ||||||||||||
Last Modified: | 05 Mar 2025 06:14 | ||||||||||||
URI: | http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/12250 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |