Fathina, Nala Putri (2025) Pemberian Nafkah Suami Kepada Istri (Studi Terhadap Pasangan Dual-Income Di Kabupaten Tegal). Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.
![]() |
Text
1120106_Cover_Bab I dan Bab V.pdf Download (691kB) |
![]() |
Text
1120106_Full_Text.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
![]() |
Text
18. DAFTAR LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (136kB) |
Abstract
Nafkah yaitu hak istri dan anak-anak untuk mendapatkan makanan, pakaian, dan kediaman serta beberapa kebutuhan pokok lainnya dan pengobatan. Nafkah merupakan kewajiban suami yang harus dipenuhi karena di dalamnya terdapat akad yang sah. Meskipun nafkah wajib menurut hukum islam dan hukum positif, namun pada kenyataannya masih terdapat suami yang melalaikan tanggung jawabnya dalam pemberian nafkah kepada istrinya, seperti yang terjadi pada keluarga dual-income yang ada di Desa Warureja, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pemberian nafkah suami kepada istri dalam keluarga dual-income di Desa Warureja dan apakah pola pemberian nafkah tersebut dapat berpengaruh pada relasi suami istri, serta menganalisis pandangan hukum Islam dan hukum positif terkait pemberian nafkah suami kepada istri yang terjadi dalam keluarga dual-income yang terdapat di Desa Warureja. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui teknik wawancara dan teknik dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pemberian nafkah suami kepada istri dalam keluarga dual-income di Desa Warureja memiliki 3 (tiga) pola, yang pertama yaitu suami yang aktif memberi nafkah kepada istri secara teratur, kedua yaitu suami yang tidak memberi nafkah kepada istri namun memiliki kontribusi dengan membantu istri dalam mencari nafkah, dan ketiga suami yang hampir tidak memberi nafkah kepada istri karena pekerjaannya tidak menentu. Berdasarkan teori struktural fungsional, keberhasilan keluarga dual-income dalam menghadapi tantangan tersebut bergantung pada kemampuan adaptasi terhadap peran baru, pencapaian tujuan bersama, integrasi yang baik melalui komunikasi, dan pemeliharaan norma keluarga. Dalam perspektif hukum Islam, berdasarkan surah Al-Baqarah ayat 233 dan At-Talaq ayat 7 menyebutkan bahwa suami wajib memberi nafkahberupa makanan, pakaian, dan tempat tinggal secara ma’ruf dan sesuai dengan kemampuannya. Menurut pandangan Quraish Shihab dan Majelis Ulama Indonesia, meskipun istri berpenghasilan dan berkontribusi dalam perekonomian keluarga, kewajiban suami untuk menafkahi istri tetap berlaku dan tidak gugur. Kemudian dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan pada pasal 34 ayat (1) menyatakan bahwa “suami wajib melindungi istri dan memberi kebutuhan rumah tangga sesuai kemampuannya.” Dalam pasal 166 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam memberi hak kepada istri untuk mengajukan gugatan cerai jika suami tidak memberikan nafkah yang layak tanpa alasan yang sah.
Item Type: | Thesis (Undergraduate Thesis) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: |
|
||||||||
Uncontrolled Keywords: | Pemberian Nafkah, Suami, Istri, Keluarga Dual-Income, Hukum Islam, Hukum Positif. | ||||||||
Subjects: | 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X7.322 Madrasah Ibtidaiyah 300 SOCIAL SCIENCE ( ILMU SOSIAL ) > 370 Education (Pendidikan) > 372.2 Elementary School/Sekolah Dasar, SD |
||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah > Prodi Hukum Keluarga Islam | ||||||||
Depositing User: | UIN Gus Dur Fasya | ||||||||
Date Deposited: | 21 Mar 2025 07:36 | ||||||||
Last Modified: | 20 May 2025 08:23 | ||||||||
URI: | http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/12701 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |