Analisis Hukum Terhadap Klausul Buy Back Dalam Jual Beli Emas (Studi Pada Masyarakat Muslim Di Desa Kertijayan Kabupaten Pekalongan)

Alfianalia, Lia (2025) Analisis Hukum Terhadap Klausul Buy Back Dalam Jual Beli Emas (Studi Pada Masyarakat Muslim Di Desa Kertijayan Kabupaten Pekalongan). Undergraduate Thesis thesis, UIN K. H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

	Text 1221049_Cover_Bab I dan Bab V.pdf Download (2MB)
	Text 1221049_FullText.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB)
	Text 1221049_Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (435kB)

Abstract

Alfianalia. 2025.Analisis Hukum Terhadap Klausul Buy Back Dalam Jual Beli Emas (Studi Pada Masyarakat Muslim Di Desa Kertijayan Kabupaten Pekalongan) Dosen Pembimbing: Anindya Aryu Inayati, M.P.I Jual beli emas dengan hak membeli kembali (buy back) di Desa Kertijayan sudah umum dilakukan oleh masyarakat, transaksi jual beli emas tersebut sering kali dilakukan secara lisan tanpa adanya kesepakatan waktu yang jelas untuk pembelian kembali. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praktik jual beli emas dengan hak membeli kembali (buy back) yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Kertijayan serta mengevaluasi kesesuaiannya dengan hukum positif dan hukum Islam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum empiris yang menitikberatkan pada analisis hukum sebagai model perilaku social yang berinteraksi dengan aspek-aspek social yang selalu terhubung dan saling berhubungan. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif yang mencakup penelitian dan kajian mendalam terhadap perilaku nyata disamping data tertulis atau ucapan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan metode analisis data deskriptif kualitatif, proses tersebut bertujuan untuk memudahkan pemahaman terhadap karakteristik data dan membantu dalam memecahkan masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik jual beli emas dengan sistem buy back di Desa Kertijayan terdapat ketidakjelasan, secara garis besar telah memenuhi syarat dan ketentuan hukum Islam. Namun masih terdapat ketidakjelasan yaitu mengenai waktu proses pembelian kembali (buy back). Penjual hanya menyatakan bahwa emas akan dibeli kembali tanpa menentukan waktu yang jelas, sehingga menimbulkan ketidakpastian (gharar). Ketidakpastian ini menyebabkan cacat dalam akad, karena mengandung unsur ketidakjelasan yang dapat merugikan salah satu pihak. Praktik jual beli emas dengan klausul buy back ini belum sepenuhnya sesuai dengan hukum positif. Dalam kasus yag ditemukan dalam penelitian ini, penjual tidak melaksanakan kewajiban pembelian kembali, sehingga pembeli mengalami kerugian finansial akibat penjualan emas ke pihak lain dengan potongan harga. Hal ini menunjukkan adanya ketidaksesuaian dengan ketentuan Pasal 1532 KUHPerdata, yang mewajibkan penjual mengembalikan harga pembelian dan mengganti biaya yang timbul. Akibat hukum yang timbul dari permasalahan tersebut, para pihak tidak mendapatkan kepastian hukum dan kurangnya perlindungan hukum dalam pelaksanaan klausul buy back karena hanya dilakukan secara lisan. Serta mengalami kesulitan pembuktian ketika terjadi sengketa dan dapat mengalami potensi kerugian finansial bagi salah satu pihak.

Actions (login required)

View Item