Peran Konselor Dalam Membentuk Penerimaan Diri Orang Dengan Hiv/Aids (Odha) (Studi Kasus Di Forum Komunikasi Peduli Batang)

Tarmuji, Slamet (2025) Peran Konselor Dalam Membentuk Penerimaan Diri Orang Dengan Hiv/Aids (Odha) (Studi Kasus Di Forum Komunikasi Peduli Batang). Undergraduate Thesis thesis, UIN. K. H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

	Text 3521020_COVER_BAB I DAN BAB V.pdf Download (1MB)
	Text 3521020_FULL TEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB)
	Text 3521020_LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) mengalami tantangan tidak hanya pada aspek fisik, melainkan juga sosial dan psikologis, salah satunya adalah kesulitan dalam menerima kondisi dirinya. Diperlukan pendampingan khusus agar ODHA dapat mengatasi tekanan emosional dan stigma yang mereka hadapi. Konselor berperan tidak hanya dalam proses konseling, tetapi juga mendampingi ODHA dalam asesmen, pengobatan, dan layanan sosial, dengan tujuan utama meningkatkan penerimaan diri mereka. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana kondisi penerimaan diri ODHA di Forum Komunikasi Peduli Batang (FKPB) Kabupaten Batang?; dan (2) Bagaimana peran konselor dalam membentuk penerimaan diri ODHA di FKPB Kabupaten Batang? Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan kondisi penerimaan diri ODHA serta menganalisis peran konselor dalam membentuk penerimaan diri tersebut di FKPB Kabupaten Batang. Penelitian ini menggunakan metode field research dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi prosedur dalam pelayanan konseling. Analisis data dilakukan dengan model interaksi Miles dan Huberman, yang mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum konseling, ODHA cenderung menutup diri, menunjukkan rasa malu dan keputusasaan. Setelah beberapa sesi konseling, muncul perubahan signifikan: ODHA lebih terbuka, mampu mengelola emosi, dan mulai menyusun harapan hidup yang realistis. Peran konselor dalam proses ini meliputi memberikan ruang aman tanpa menghakimi, memfasilitasi eksplorasi perasaan, dan merefleksikan pengalaman negatif menjadi kekuatan.

Actions (login required)

View Item