Perjanjian Waralaba Berbasis Kepercayaan Di Syihab Fried Chicken Pemalang

Uliyasari, Uli (2025) Perjanjian Waralaba Berbasis Kepercayaan Di Syihab Fried Chicken Pemalang. Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

	Text 1221042_COVER, BAB I & BAB V.pdf Download (1MB)
	Text 1221042_FULL TEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)
	Text 1221042_LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (735kB)

Abstract

Salah satu model bisnis yang populer di Indonesia adalah waralaba. Waralaba merupakan hak khusus yang dimiliki oleh perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis degan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang dan/ atau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan dan/ atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian waralaba. Waralaba Syihab Fried Chicken merupakan salah satu bisnis produk makanan cepat saji yang menerapkan perjanjian untuk mengatur hak dan kewajiban para pihak yang terlibat. Dalam perjanjian waralaba di Syihab Fried Chicken Pemalang, diketahui dengan adanya perjanjian yang tidak dilaksanakan secara tertulis dan menggunakan perjanjian berbasis kepercayaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perjanjian waralaba Syihab Fried Chicken Pemalang berbasis kepercayaan dan akibat hukum ketika terjadinya wanprestasi dalam perjanjian waralaba di Syihab Fried Chicken. Penelitian ini merupakan jenis penelitian yuridis empiris dengan menggunakan pendekatan kualitatif, perundang-undangan, dan konseptual. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data penelitian dikumpulkan menggunakan cara wawancara, dokumentasi, dan observasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan perjanjian waralaba Syihab Fried Chicken ini belum menjalankan Peraturan Pemerintah No. 42 tahun 2007 pasal 4 ayat (1), di mana waralaba diselenggarakan berdasarkan perjanjian tertulis antara pemberi waralaba dengan penerima waralaba dengan memperhatikan hukum Indonesia. Akibat hukum ketika terjadinya wanprestasi yaitu perjanjian tersebut masih dapat dilaksanakan, akan tetapi penerima waralaba diwajibkan untuk tetap melaksanakan kewajibannya sesuai dengan perjanjian. Namun, menurut analisa penulis perjanjian tersebut harus batal demi hukum.

Actions (login required)

View Item