Ishaq, Ihya Mualana (2025) Tajdidun Nikah Sebagai Resolusi Konflik Rumah Tangga Perspektif Maqa¯Ṣid As-Syari¯’Ah (Studi Di Desa Tengengkulon). Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.
|
Text
1118129_COVER_BAB I DAN BAB V.pdf Download (1MB) |
|
|
Text
1118129_FULL TEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
|
|
Text
1118129_LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (849kB) |
Abstract
Konflik merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, baik dalam skala individu, kelompok, hingga negara. Praktik tajdidun nikah, meskipun tidak diatur secara eksplisit dalam hukum Islam, dapat dianalisis menggunakan teori Maqāṣid as-syarī‘ah yang menekankan tujuan hukum Islam untuk kemaslahatan manusia. Dalam konteks Islam, persoalan baru seperti tajdidun nikah dianalisis melalui Maqāṣid as -syarī‘ah, yang menekankan kemaslahatan sebagai tujuan utama hukum Islam. Nilai maslahat ini terbagi dalam tiga tingkatan: daruriyyah (pokok), hajiyyah (penunjang), dan tahsiniyyah (pelengkap). Pelaksanaan tajdidun nikah di Desa Tengengkulon merupakan bentuk solusi pasca-konflik rumah tangga yang bertujuan memperbaiki keharmonisan dan ketenteraman hidup berumah tangga, sesuai dengan nilai-nilai syariat Islam. Penelitian ini berjenis penelitian lapangan (field reseach), bersifat kualitatif dengan pendekatan yuridis empiris. Adapun sumber data yang digunakan adalah data-data primer dan sekunder dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa: Pertama, Pelaksanaan tajdidun nikah umumnya dilatarbelakangi oleh pertengkaran yang mengandung unsur talak dan keraguan terhadap keabsahan pernikahan. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk kehati-hatian demi menghilangkan keraguan dan menjaga keharmonisan rumah tangga. Meski secara syar’i talak di luar pengadilan sah, status pernikahan tetap diakui negara jika belum ada putusan pengadilan, sesuai Pasal 39 UU No. 16 Tahun 2019. Tajdidun nikah terbukti membantu pasangan memperbaiki hubungan meskipun perceraian belum diproses secara hukum negara. Kedua, Tajdidun nikah termasuk kemaslahatan hajiyah karena berfungsi sebagai kebutuhan sekunder yang memudahkan rumah tangga, memperkuat komitmen, dan mencegah perceraian. Menurut Maqāṣid Asy -Syarī‘ah Jasser Auda, praktik ini mencerminkan pemahaman holistik, fleksibel, dan bertujuan jelas dalam hukum Islam. Di Desa Tengengkulon, tajdidun nikah dijalankan sebagai bentuk kehati-hatian untuk menghilangkan keraguan dan menjaga keharmonisan, sejalan dengan tujuan syariat dalam menjaga lima aspek Maqāṣid Asy -Syarī‘ah.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate Thesis) | ||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Supervisor: |
|
||||||||
| Uncontrolled Keywords: | Tajdidun Nikah, Resolusi Konflik, Maqāṣ id As-Syarī’ah | ||||||||
| Subjects: | 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X4 Fikih, Fiqih, Fiqh, Hukum Islam 300 SOCIAL SCIENCE ( ILMU SOSIAL ) > 340 Law (Ilmu Hukum) > 346.01 Domestic Relations, Family Law, Marriage/Hukum Keluarga, Hukum Pernikahan |
||||||||
| Divisions: | Fakultas Syariah > Prodi Hukum Keluarga Islam | ||||||||
| Depositing User: | UIN Gus Dur Fasya | ||||||||
| Date Deposited: | 15 Jul 2025 06:38 | ||||||||
| Last Modified: | 03 Oct 2025 03:58 | ||||||||
| URI: | http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/14310 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
