Relevansi Pemaknaan Kata Wizrun dalam Al-Qur’an dengan Pemahaman Konstruksi Masyarakat (Kajian Semantik Toshihiko Izutsu).

Haq, Muhammad Ghufron Zaidul (2025) Relevansi Pemaknaan Kata Wizrun dalam Al-Qur’an dengan Pemahaman Konstruksi Masyarakat (Kajian Semantik Toshihiko Izutsu). Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

[img] Text
3121032_Cover_Bab I dan Bab V.pdf

Download (1MB)
[img] Text
3121032_Full Text.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text
19 LAMPIRAN(2).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (140kB)
Official URL: https://perpustakaan.uingusdur.ac.id/

Abstract

Pemaknaan konsep dosa dalam Al-Qur’an, khususnya melalui kata wizrun, menjadi isu penting dalam kajian sosial keagamaan karena berkaitan erat dengan pertanggungjawaban individu atas perbuatannya; ayat-ayat seperti QS. Al-An’am: 164, QS. Al-Isra’: 15, QS. Fatir: 18, QS. Az-Zumar: 7, dan QS. An-Najm: 38 menegaskan bahwa setiap orang bertanggung jawab atas dosanya sendiri dan tidak memikul dosa orang lain. Namun, dalam praktiknya, pemahaman masyarakat terkait dosa seringkali tidak sepenuhnya sejalan dengan prinsip-prinsip tersebut, sehingga menimbulkan perbedaan interpretasi, khususnya dalam membedakan antara dosa jariyah (dosa yang terus mengalir) dan dosa non-jariyah. Perbedaan penggunaan istilah dosa dalam Al-Qur’an, seperti wizrun, dzanbun, itsmun, junaahun, dan khotiah, menunjukkan adanya nuansa makna yang perlu dikaji lebih dalam melalui pendekatan semantik. Kajian ini menjadi relevan untuk memahami bagaimana masyarakat menginternalisasi konsep dosa, baik secara individual maupun sosial, serta bagaimana pemahaman tersebut memengaruhi penetapan hukum dan perilaku keagamaan di tengah perbedaan tradisi dan madzhab. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk menelaah makna kata wizrun dalam Al-Qur’an dan relevansinya terhadap keberagaman pemahaman masyarakat mengenai dosa. Berlatar dari permasalahan tersebut, penulis dalam penelitian ini ingin mengkaji dua aspek terkait: (1) Pemaknaan kata wizrun dalam Al-Qur’an menurut perspektif sematik Toshihiko Izutsu (2) relevansi makna wizrun terhadap pemahaman konstruksi masyarakat. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan semantik milik Toshihiko Izutsu serta menggunakan teori konstruksi sosial Peter L Berger dan Thomas Luckmann. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemaknaan kata wizrun menurut semantik Toshihiko Izutsu mengalami pergeseran makna dari beban menjadi dosa, namun perubahan ini tidak signifikan karena dalam Al-Qur’an kata wizrun hanya digunakan untuk menegaskan beratnya dosa sebagai beban. Relevansi pemaknaan wizrun dengan konstruksi sosial masyarakat menunjukkan variasi pemahaman klasifikasi dosa, di mana sebagian kalangan hanya mengenal dosa jariyah, sementara analisis penulis mengungkapkan adanya dosa yang hanya ditanggung oleh individu masing-masing. Meskipun kedua pemahaman ini sama-sama merujuk pada Al-Qur’an, persoalan muncul karena narasi keagamaan yang terus disebarkan lebih menekankan pada dosa jariyah.

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Supervisor:
ContributionSupervisorNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorUla, MiftahulUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Relevansi, Kata Wizrun, Semantik, Konstruksi Sosial.
Subjects: 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X2.1 Ilmu Hadits
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Prodi Ilmu Al Qur'an dan Tafsir
Depositing User: UIN Gus Dur FUAD
Date Deposited: 18 Jul 2025 06:52
Last Modified: 18 Jul 2025 06:52
URI: http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/14890

Actions (login required)

View Item View Item