ANALISIS PARTISIPASI DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS LOKAL DALAM PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA RELIGI DI MAKAM SAPURO KOTA PEKALONGAN

Febriana, Winda (2025) ANALISIS PARTISIPASI DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS LOKAL DALAM PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA RELIGI DI MAKAM SAPURO KOTA PEKALONGAN. Undergraduate Thesis thesis, UIN K. H. Abdurrahman Wahid Pekalobgan.

	Text 3621051_WINDA FEBRIANA_BAB I & BAB V.pdf Download (1MB)
	Text 3621051_WINDA FEBRIANA_FULL TEXT okee.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB)
	Text 3621051_WINDA FEBRIANA_LAMPIRAN.pdf Download (810kB)

Abstract

Penelitian ini berjudul “Analisis Partisipasi dan Pemberdayaan Komunitas Lokal dalam Pengembangan Destinasi Wisata Religi di Makam Sapuro Kota Pekalongan”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat partisipasi serta bentuk pemberdayaan komunitas lokal dalam proses pengembangan dan pengelolaan Makam Sapuro sebagai destinasi wisata religi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan lapangan (field research). Rumusan Permasalahan pada penelitian ini diantaranya: Bagaimana Tingkat Partisipasi Dalam Pengembangan Destinasi Wisata Religi di Makam Sapuro Kota Pekalongan, serta Bagaimana Pemberdayaan Komunitas Lokal Dalam Pengembangan Destinasi Wisata Religi di Makam Sapuro Kota Pekalongan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung, wawancara dengan tokoh masyarakat dan pengelola makam, serta dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan mengacu pada teori Ladder of Citizen Participation dari Sherry Arnstein untuk mengukur tingkat partisipasi masyarakat, dan teori Asset Based Community Development (ABCD) dari Jody Kretzmann untuk menganalisis pemberdayaan komunitas lokal berdasarkan aset yang dimiliki masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat Sapuro Kebulen, dalam pengembangan destinasi wisata religi Makam Sapuro masih berada pada tahap tokenisme, yaitu keterlibatan yang bersifat simbolik, seperti konsultasi dan pelibatan dalam kegiatan teknis, namun belum sampai pada tahap kemitraan atau kontrol warga atas pengambilan keputusan strategis. Dalam konteks pemberdayaan, masyarakat setempat mulai menunjukkan potensi yang baik melalui pemanfaatan aset lokal, seperti aset manusia (keterampilan individu), aset sosial (jaringan tokoh masyarakat dan kelompok keagamaan), serta aset fisik (lokasi strategis dan infrastruktur makam). Penelitian ini menunjukan bahwa partisipasi dan pemberdayaan masyarakat lokal dalam pengelolaan Makam Sapuro sudah mulai berjalan, tetapi masih berada pada tahap awal dan membutuhkan peningkatan kapasitas, pendampingan, serta kemitraan yang sejajar antara masyarakat, pemerintah, dan pengelola wisata. Pendekatan berbasis komunitas sangat diperlukan untuk menciptakan model wisata religi yang berkelanjutan dan memberdayakan secara sosial-ekonomi.

Actions (login required)

View Item