Alasan Sangat Mendesak Sebagai Syarat Dispensasi Perkawinan (Studi Penafsiran Hakim Pengadilan Agama Kabupaten Pemalang Dalam Mengabulkan Putusan Dispensasi Kawin)

Azmi, Nindya (2025) Alasan Sangat Mendesak Sebagai Syarat Dispensasi Perkawinan (Studi Penafsiran Hakim Pengadilan Agama Kabupaten Pemalang Dalam Mengabulkan Putusan Dispensasi Kawin). Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

[img] Text
1121059_Bab I dan Bab V.pdf

Download (1MB)
[img] Text
1121059_Full Text.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text
1121059_Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (397kB)
Official URL: https://perpustakaan.uingusdur.ac.id/

Abstract

Perubahan batas usia minimum perkawinan melalui Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 dan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 5 Tahun 2019 mewajibkan adanya “alasan sangat mendesak” dalam permohonan dispensasi kawin. Namun, dalam praktik di Pengadilan Agama, khususnya di Kabupaten Pemalang, ditemukan adanya perbedaan penafsiran hakim terhadap frasa tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana hakim menafsirkan “alasan sangat mendesak” dalam putusan dispensasi kawin serta menilai akibat hukum yang timbul ketika permohonan dikabulkan tanpa alasan yang benar-benar mendesak. Metode penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan pendekatan undang-undang, konseptual, dan studi kasus. Data dianalisis secara preskriptif dan deduktif berdasarkan dokumen hukum serta wawancara dengan hakim Pengadilan Agama Pemalang sebagai informan utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para hakim menggunakan pendekatan penafsiran yang beragam, mulai dari gramatikal hingga sosiologis, namun belum sepenuhnya mengacu pada parameter objektif yang ditentukan oleh undang-undang. Alasan yang bersifat emosional seperti “saling mencintai” atau “takut melanggar norma agama” masih kerap dijadikan dasar untuk mengabulkan permohonan, meskipun tidak memenuhi unsur kedaruratan sebagaimana dimaksud dalam regulasi. Hal ini berimplikasi pada pelemahan perlindungan hukum terhadap anak, inkonsistensi putusan antar perkara serupa, dan berpotensi membuka celah bagi praktik normalisasi perkawinan usia dini. Selain itu, kondisi ini menciptakan ketidakpastian hukum dan melemahkan daya tekan undang-undang yang sebenarnya dirancang untuk menekan angka pernikahan anak di Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan pedoman penafsiran yang lebih ketat, objektif, dan selaras dengan prinsip perlindungan anak sebagai bagian dari kepastian hukum dan keadilan substantif.

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Supervisor:
ContributionSupervisorNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorDiniyanto, Ayon199412242023211022UNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Dispensasi Kawin, Alasan Mendesak, Penafsiran Hakim, Perlindungan Anak, Putusan Pengadilan
Subjects: 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X4 Fikih, Fiqih, Fiqh, Hukum Islam
300 SOCIAL SCIENCE ( ILMU SOSIAL ) > 340 Law (Ilmu Hukum) > 346.01 Domestic Relations, Family Law, Marriage/Hukum Keluarga, Hukum Pernikahan
Divisions: Fakultas Syariah > Prodi Hukum Keluarga Islam
Depositing User: UIN Gus Dur Fasya
Date Deposited: 21 Jul 2025 01:32
Last Modified: 21 Jul 2025 01:32
URI: http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/14989

Actions (login required)

View Item View Item