Analis Ayat-Ayat Al-Qur’an Sebagai Penangkal Hujan (Studi Semiotika Atas Kitab Mujarrobat Ad-Dairobi)

Sofyan, Sofyan (2025) Analis Ayat-Ayat Al-Qur’an Sebagai Penangkal Hujan (Studi Semiotika Atas Kitab Mujarrobat Ad-Dairobi). Undergraduate Thesis thesis, UIN. K. H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

[img] Text
3119026_COVER_BAB I DAN BAB V.pdf

Download (2MB)
[img] Text
3119026_FULL TEXT.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[img] Text
3119026_LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (563kB)
Official URL: http://perpustakaan.uingusdur.ac.id/

Abstract

Sofyan, 2025. Analis Ayat-Ayat Al-Qur’an Sebagai Penangkal Hujan (Studi Semiotika Atas Kitab Mujarrobat Ad-Dairobi) Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah. UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, Dosen Pembimbing: Misbakhudin, Lc, M.Ag. Kata kunci : Pawang Hujan, Hikmah, Semiotika Skripsi ini mengkaji bagaimana ayat-ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan hujan difungsikan sebagai tanda-tanda spiritual dalam praktik ilmu hikmah, khususnya dalam konteks menangkal hujan. Dengan pendekatan semiotik Peirce dan Saussure, skripsi ini menelaah makna simbolik ayat-ayat tersebut dan korelasinya dengan praktik spiritual yang diwariskan dalam kitabkitab mujarrobat seperti Mujarrobat Ad-Dairobi. Penelitian ini menegaskan bahwa penggunaan ayat sebagai wasilah spiritual mencerminkan relasi antara teks wahyu, simbol keagamaan, dan konteks budaya lokal, selama tetap dalam batas syariat. Fenomena pawang hujan telah lama dikenal dalam masyarakat tradisional di Indonesia. Dalam konteks Islam, sebagian pawang hujan memanfaatkan ayat-ayat Al-Qur’an sebagai bagian dari praktik spiritual yang dikenal sebagai ilmu hikmah. Praktik ini mencerminkan perpaduan antara tradisi lokal dan ajaran Islam, dan sering kali diturunkan melalui kitab-kitab mujarrobat. Ayat-ayat yang berkaitan dengan hujan digunakan bukan sekadar sebagai bacaan, melainkan sebagai tanda simbolik yang diyakini membawa efek spiritual. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis secara semiotik penggunaan ayat-ayat hujan dalam praktik ilmu hikmah. Ilmu hikmah adalah ilmu spiritual Islam yang menggabungkan doa, zikir, ayat-ayat AlQur’an, dan praktik batin sebagai sarana untuk memperoleh manfaat duniawi dan ukhrawi. Kitab Mujarrobat Ad-Dairobi adalah salah satu kitab yang berisi amalan-amalan hikmah, termasuk untuk mengendalikan hujan. Dalam semiotika, Peirce membagi tanda menjadi ikon, indeks, dan simbol. Saussure membagi tanda menjadi signifier dan signified. Studi semiotik terhadap teks keagamaan berupaya mengungkap makna simbolik dan fungsi spiritual dari teks sebagai tanda. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif, dengan pendekatan semiotik. Data primer adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang digunakan dalam praktik pawang hujan, sebagaimana disebut dalam kitab Mujarrobat Ad-Dairobi dan praktik turun-temurun. Analisis dilakukan dengan teori semiotik Peirce dan Saussure. Penggunaan ayat-ayat Al-Qur’an dalam praktik pawang hujan memiliki korelasi spiritual dan semiotik dalam tradisi ilmu hikmah, selama tidak keluar dari koridor tauhid dan syariat. Ayat-ayat tersebut dipahami sebagai doa, simbol komunikasi dengan Tuhan, serta wasilah permohonan kepada Allah. Bila disalahgunakan, praktik ini dapat tergelincir ke dalam penyimpangan spiritual. Studi ini menunjukkan bahwa ayat-ayat hujan bukan hanya teks teologis, tetapi simbol hidup dalam praktik Islam Nusantara yang harus dibaca secara kontekstual dan sesuai adab.

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Supervisor:
ContributionSupervisorNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorMisbakhudin, MisbakhudinUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Pawang Hujan, Hikmah, Semiotika
Subjects: 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X1.3 Tafsir Al-Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Prodi Ilmu Al Qur'an dan Tafsir
Depositing User: UIN Gus Dur FUAD
Date Deposited: 21 Jul 2025 07:14
Last Modified: 21 Jul 2025 07:14
URI: http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/15221

Actions (login required)

View Item View Item