Peran guru dalam menanamkan akhlak siswa di Madrasah Diniyah Awwaliyah Salafiyah Wangkelang Kecamatan Moga Kabupaten Pemalang

Arif, Ibnu Rifki (2025) Peran guru dalam menanamkan akhlak siswa di Madrasah Diniyah Awwaliyah Salafiyah Wangkelang Kecamatan Moga Kabupaten Pemalang. Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

	Text 2121292_Bab 1 dan Bab V.pdf Download (1MB)
	Text 2121292_Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)
	Text 2121292_Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Penanaman akhlak merupakan aspek penting dalam pendidikan Islam, khususnya dalam menghadapi tantangan moral generasi muda akibat arus globalisasi, media sosial, dan lemahnya kontrol lingkungan. Dalam konteks ini, guru memiliki peran sentral sebagai sosok yang tidak hanya menyampaikan ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai pendidik nilai, teladan perilaku, serta pembimbing spiritual siswa. Madrasah Diniyah Awwaliyah Salafiyah Wangkelang Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, menjadi fokus penelitian karena perannya sebagai lembaga pendidikan nonformal yang menanamkan nilai-nilai keislaman dan Pendidikan akhlak sejak dini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana peran guru dalam menanamkan akhlak kepada siswa serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung dan menghambat proses tersebut. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang utuh mengenai pelaksanaan pendidikan akhlak di lingkungan madrasah diniyah, terutama dalam konteks lokal yang memiliki tantangan tersendiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data meliputi observasi partisipatif, wawancara mendalam dengan kepala madrasah, guru, dan siswa, serta dokumentasi kegiatan pembelajaran. Proses analisis dilakukan secara interaktif melalui reduksi data, penyajian, dan penarikan kesimpulan berdasarkan data temuan di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru dalam menanamkan akhlak dilakukan melalui strategi keteladanan, pembiasaan, pemberian nasihat, dan penguatan perilaku positif. Faktor pendukung meliputi lingkungan belajar yang religius dan dukungan masyarakat sekitar, sedangkan hambatan utamanya adalah keterbatasan fasilitas, pengaruh negatif media, serta minimnya pelatihan guru dalam pendidikan karakter. Dengan demikian, sinergi antara peran aktif guru dan lingkungan madrasah menjadi kunci keberhasilan dalam membentuk akhlak siswa.

Actions (login required)

View Item