Analisis Tafsir Maqashidi Mengenai Insecure Dalam Q.S Ali-Imran:139 Dan Q.S At-Taubah:40

Arba’atun, Khoerun Nissa (2025) Analisis Tafsir Maqashidi Mengenai Insecure Dalam Q.S Ali-Imran:139 Dan Q.S At-Taubah:40. Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

	Text 3121O31_Cover_Bab I dan Bab V.pdf Download (790kB)
	Text 3121O31_Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text 17 LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (104kB)

Abstract

Fenomena insecure menjadi salah satu persoalan psikologis yang banyak dialami masyarakat modern, khususnya generasi muda, dan berdampak pada kualitas mental, spiritual, hingga sosial. Meskipun istilah insecure tidak disebut secara langsung dalam Al-Qur’an, terdapat ayat-ayat yang menggambarkan kondisi serupa, seperti ḥuzn (sedih), tahīnū (lemah). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna insecure dalam Q.S. Ali-Imran:139 dan Q.S. At-Taubah:40 melalui pendekatan kajian tafsir dengan menggunakan teori tafsir maqashidi yang digagas oleh Abdul Mustaqim. Tafsir maqashidi berfokus pada penggalian nilai-nilai dan tujuan moral ayat (maqāṣid) yang tidak hanya bersifat tekstual, tetapi juga kontekstual. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih ilmiah dalam bidang tafsir maqashidi dan memperkaya khazanah keilmuan Islam yang bersifat aplikatif, khususnya dalam menghadapi problematika kejiwaan masa kini. Penelitian ini merupakan studi kualitatif-deskriptif berbasis pustaka (library research). Teknik analisis dilakukan secara tematik dan maqashidi, dengan menelaah aspek bahasa, historisitas (asbāb al-nuzūl), serta kemaslahatan dari ayat yang dikaji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Q.S. Ali-Imran:139 dan Q.S. At-Taubah:40 menyiratkan larangan untuk larut dalam kesedihan dan kelemahan, serta mendorong umat untuk bangkit secara mental dan spiritual. Nilai-nilai maqashid yang terkandung dalam ayat tersebut meliputi ḥifẓ al-nafs (menjaga jiwa), ḥifẓ al-akl (menjaga akal), ḥifẓ al-dīn (menjaga agama), ḥifẓ al-nasl (menjaga keturunan), dan ḥifẓ al-māl (menjaga harta). Al-Qur’an tidak hanya memberikan peringatan, tetapi juga solusi ruhani untuk mengatasi kondisi insecure, yaitu dengan penguatan iman, ketenangan jiwa, serta keyakinan pada pertolongan Allah.

Actions (login required)

View Item