Akurasi Arah Kiblat Pemakaman (Studi Kasus Di Pemakaman Kecamatan Paninggaran Kabupaten Pekalongan)

Rizqina, Emilia (2025) Akurasi Arah Kiblat Pemakaman (Studi Kasus Di Pemakaman Kecamatan Paninggaran Kabupaten Pekalongan). Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

	Text 1121115_Cover_Bab I dan Bab V.pdf Download (2MB)
	Text 1121115_Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB)
	Text 1121115_Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (753kB)

Abstract

Emilia Rizqina, 2025, Akurasi Arah Kiblat Pemakaman (Studi kasus di pemakaman Kecamatan Paninggaran Kabupaten Pekalongan), Skripsi Fakultas Syariah Jurusan Hukum Keluarga Islam, Universitas (UIN) K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan. Pembimbing: Muhammad Farid Azmi, M.H. Penelitian ini membahas akurasi arah kiblat pemakaman di Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan, yang meliputi Dukuh Besuki Desa Paninggaran, serta Dukuh Sumingkir dan Dukuh Sikembang Desa Lumeneng. Kondisi pemakaman di tiga lokasi tersebut tampak tidak berderet rapi dan tidak sejajar, baik dari susunan saf maupun arah kiblatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode yang digunakan masyarakat dalam menentukan arah kiblat pemakaman serta menganalisis tingkat akurasinya. Penelitian menggunakan pendekatan field research metode pengumpulan data dengan terjun langsung ke lokasi penelitian untuk mempelajari fenomena dalam lingkungan alaminya. Teknik yang digunakan meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk mendapatkan data primer secara langsung dari subjek penelitian. Analisis data didasarkan pada teori arah kiblat dan prinsip akurasi astronomi dengan bantuan alat theodolite sebagai instrumen utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat awalnya menggunakan padhom (kompas tradisional), namun kini lebih sering memakai metode taqrībī (perkiraan) dengan mengacu pada arah barat atau deret makam yang sudah ada. Pengukuran dengan theodolite menunjukkan adanya penyimpangan arah kiblat: Dukuh Besuki 29°20’50,95”, Dukuh Sumingkir 47°11’42,95”, dan Dukuh Sikembang 10°44’51,81” ke utara dari arah sebenarnya. Dari perspektif fikih dan astronomi, penyimpangan tersebut belum sesuai dengan ketentuan mayoritas ulama dan batas toleransi astronomi 2°–5°, sehingga diperlukan kalibrasi ulang arah kiblat serta peningkatan pemahaman masyarakat melalui penerapan metode falak modern.

Actions (login required)

View Item