Nadia, Nuraeni (2025) Pemaknaan Hakim Tentang Saksi Keluarga Dalam Perkara Perceraian(Studi Hakim Pengadilan Agama Pemalang). Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan.
|
Text
1121140_Cover_Bab I & Bab V.pdf Download (1MB) |
|
|
Text
1121140_FullText.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
|
Text
1121140_LampiranSkripsi.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Pemaknaan Hakim Pengadilan Agama Pemalang tentang saksi keluarga dalam perkara perceraian dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor hukum positif, faktor Ajaran Agama, Faktor sosial, Faktor pengalaman menjadi Hakim. Tentu hal ini sangat menarik untuk diteliti karena Melalui direktori putusan dalam Pengadilan Agama Pemalang yang menjadi saksi adalah pihak tetangga dan dari pihak sepupu, yang mana duduk perkaranya dalam putusan tersebut mengenai pertengkaran dari putusan tersebut seorang saksi benar-benar menyatakan apa yang terjadi di dalam keluarga tersebut padahal tidak selamanya saksi tersebut hidup serumah dengan orang yang berperkara dan tidak selamanya melihat atau mendengar kejadian tersebut Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan bentuk sosiologis hukum dan dengan pendekatan hermenutika yang dilaksanakan di Pengadilan Agama Pemalang. Sumber data berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dengan tujuh Hakim Pengadilan Agama Pemalang. Sedangkan data sekunder diperoleh dari peraturan perundang-undangan,buku, jurnal, penelitian yang relevan, karya ilmiah, internet. Analisis data menggunakan model interaktif dari Miles dan Huberman dengan tahapan: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teori yang digunakan sebagai alat analisis adalah teori hermeneutika. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Hakim memaknai saksi keluarga sebagai pihak yang sangat penting dalam perkara perceraian, khususnya jika alasannya adalah pertengkaran yang terus-menerus syiqaq. Meskipun secara umum keluarga dianggap kurang objektif, namun dalam perceraian hakim tetap menerima kesaksian keluarga karena mereka biasanya mengetahui langsung kondisi rumah tangga pihak yang berperkara, namun ketika saksi keluarga tidak ada yang mengetahui hakim menerima saksi tetangga yang mengetahui permasalahan yang ada dalam rumah tangga. Saksi keluarga tidak hanya berperan memberikan keterangan di persidangan, tetapi juga menjadi pihak yang berusaha mendamaikan pasangan sebelum sampai ke pengadilan. Karena itu, kesaksian keluarga mempunyai nilai ganda, yaitu sebagai bukti hukum sekaligus sebagai upaya perdamaian sesuai ajaran Islam, Pemaknaan Hakim Pengadilan Agama Pemalang tentang saksi keluarga dalam perkara perceraian dipengaruhi oleh faktor hukum positif, faktor Ajaran Agama, Faktor sosial, Faktor pengalaman menjadi Hakim.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate Thesis) | ||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Supervisor: |
|
||||||||
| Uncontrolled Keywords: | saksi keluarga, perceraian, pemaknaan hakim | ||||||||
| Subjects: | 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X4 Fikih, Fiqih, Fiqh, Hukum Islam 300 SOCIAL SCIENCE ( ILMU SOSIAL ) > 340 Law (Ilmu Hukum) > 346.01 Domestic Relations, Family Law, Marriage/Hukum Keluarga, Hukum Pernikahan |
||||||||
| Divisions: | Fakultas Syariah > Prodi Hukum Keluarga Islam | ||||||||
| Depositing User: | UIN Gus Dur Fasya | ||||||||
| Date Deposited: | 05 Nov 2025 02:00 | ||||||||
| Last Modified: | 05 Nov 2025 02:00 | ||||||||
| URI: | http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/15972 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
