Pola Relasi Suami Istri Pekerja Migran Dan Implikasinya Terhadap Keharmonisan Rumah Tangga(Studi Di Desa Ngerjo Kecamatan Ringinarum Kabupaten Kendal)

Larasati, Dewi (2025) Pola Relasi Suami Istri Pekerja Migran Dan Implikasinya Terhadap Keharmonisan Rumah Tangga(Studi Di Desa Ngerjo Kecamatan Ringinarum Kabupaten Kendal). Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan.

	Text 1121153_Cover_Bab I & Bab V.pdf Download (1MB)
	Text 1121153_FullText..pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)
	Text 1121153_LampiranSkripsi.pdf Restricted to Repository staff only Download (877kB)

Abstract

Penelitian ini membahas pola relasi suami istri dalam keluarga pekerja migran di Desa Ngerjo, Kecamatan Ringinarum, Kabupaten Kendal, serta implikasinya terhadap keharmonisan rumah tangga. Permasalahan yang diangkat berfokus pada bagaimana pola relasi yang terbentuk di antara pasangan suami istri ketika salah satu atau keduanya menjadi pekerja migran, serta sejauh mana pola tersebut berpengaruh terhadap terciptanya keluarga yang harmonis. Penelitian ini menggunakan pendekatan YuridisEmpiris dengan metode kualitatif deskriptif. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi terhadap enam pasangan keluarga pekerja migran. Analisis dilakukan dengan merujuk pada teori pola relasi suami istri dari Scanzoni, konsep Mubadalah dalam perspektif Islam, dan indikator keharmonisan rumah tangga dari Keputusan Dirjen Bimas Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua pola relasi yang dominan yaitu Equal Partner dan SeniorJunior Partner. Empat keluarga cenderung menerapkan pola Equal Partner yang menunjukkan kesetaraan dalam peran, keputusan, dan kontribusi ekonomi, sedangkan dua keluarga lainnya menerapkan pola Senior-Junior Partner yang masih menempatkan suami sebagai pemegang xvi keputusan utama. Pola relasi yang setara dan komunikatif berkontribusi besar terhadap terciptanya rumah tangga yang harmonis, meskipun dalam konteks hubungan jarak jauh. Tingkat keharmonisan dalam keluarga migran sangat dipengaruhi oleh kualitas komunikasi, pembagian peran yang adil, serta dukungan emosional dan spiritual antara suami dan istri. This study examines the patterns of marital relationships within migrant worker families in Ngerjo Village, Ringinarum District, Kendal Regency, and their implications for household harmony. The research focuses on the relationship patterns formed between husband and wife when one or both partners become migrant workers, and the extent to which these patterns influence the creation of harmonious families. This study employed a juridical-empirical approach with descriptive qualitative methods. Data were obtained through in-depth interviews, observation, and documentation of six migrant worker families. Analysis was conducted using Scanzoni's theory of marital relationship patterns, the concept of Mubadalah from an Islamic perspective, and indicators of household harmony from the Decree of the Director General of Islamic Community Guidance. The results indicate two dominant relationship patterns: Equal Partner and Senior-Junior Partner. Four families tended to adopt the Equal Partner pattern, which demonstrates equality in roles, decisions, and economic contributions, while the other two families adopted the Senior-Junior Partner pattern, which maintains the husband's primary decision-making role. This equal and communicative relationship pattern significantly contributes to the creation of a harmonious household, even in the context of long-distance relationships. The level of harmony in migrant families is greatly influenced by the quality of communication, fair division of roles, and emotional and spiritual support between husband and wife.

Actions (login required)

View Item