Farid, M. (2025) Fake Order Dalam Jual Beli Online Perspektif Hukum Ekonomi Syariah. Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.
|
Text
1219055_Bab I dan Bab V.pdf Download (2MB) |
|
|
Text
1219055_Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy |
|
|
Text
1219055_Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (519kB) | Request a copy |
Abstract
Fake order merupakan pesanan palsu atau fiktif yang dilakukan oleh penjual sebagai cara untuk menggaet lebih banyak pelanggan. Flory Outfit melakukan praktik fake order untuk produk baru dengan menyewa jasa atau menggunakan akun lain dengan tujuan memperbanyak jumlah produk terjual dan ulasan. Semakin banyak jumlah produk terjual dan ulasan, maka calon pembeli akan semakin yakin bahwa toko tersebut bereputasi bagus akhirnya pembeli tidak ragu untuk melakukan transaksi. Tujuan dari penelitian ini yaitu menjelaskan praktik fake order dalam jual beli online di Flory outfit dan untuk menganalisis praktik fake order dalam jual beli online dalam perspektif hukum ekonomi syariah. Jenis penelitian ini adalah penelitian yuridis sosiologis. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini ada dua yaitu sumber data primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif model miles dan huberman dengan tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa fake order di Flory Outfit merupakan suatu bentuk upaya untuk meningkatkan performa toko pada Shopee. Tujuannya untuk meningkatkan rating toko, menciptakan ulasan positif sehingga menarik calon konsumen. Hal ini dapat merugikan konsumen karena telah memanipulasi kualitas produk yang dijual melalui ulasan yang telah direkayasa oleh penjual. Kemudharatan fake order atau pesanan fiktif dalam dunia bisnis online dapat berupa kerugian finansial, kerusakan reputasi dan pelanggaran hukum. Akad jual beli di Toko Flory Outfit hukumnya sah karena telah memenuhi rukun dan syarat jual beli yakni adanya penjual, pembeli dan ijab qabul yang sesuai, namun dari sudut pandang etika bisnis Islam, pelakunya tetap dianggap maksiat atau berbuat dosa karena praktik fake order merupakan tindakan memanipulasi pasar yang dianggap curang dan merugikan konsumen serta pelaku usaha lain yang menjalankan bisnis secara jujur. Fake order mengandung unsur gharar karena menciptakan ketidakpastian dalam transaksi dan merupakan ba’i najasy yang dilarang dalam Islam karena pedagang atau pihak tertentu menyuruh orang lain untuk berpura pura membeli atau menampilkan permintaan serta ulasan yang tidak sesuai kenyataan.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate Thesis) | ||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Supervisor: |
|
||||||||
| Uncontrolled Keywords: | Fake order, Jual Beli, Hukum Ekonomi Syariah. | ||||||||
| Subjects: | 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X4.2 Muamalat, Muamalah | ||||||||
| Divisions: | Fakultas Syariah > Prodi Hukum Ekonomi Syariah | ||||||||
| Depositing User: | UIN Gus Dur Fasya | ||||||||
| Date Deposited: | 11 Nov 2025 08:40 | ||||||||
| Last Modified: | 11 Nov 2025 08:40 | ||||||||
| URI: | http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/16153 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
