Peran Guru Bimbingan Konseling Islam Dalam Menanamkan Sopan Santun Siswa Di MAN 2 Kota Pekalongan

Qudsy, Bilqis Amirotul (2025) Peran Guru Bimbingan Konseling Islam Dalam Menanamkan Sopan Santun Siswa Di MAN 2 Kota Pekalongan. Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

	Text 3521049_COVER, BAB I & BAB V.pdf Download (1MB)
	Text 3521049_FULL TEXT.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)
	Text 3521049_LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (736kB)

Abstract

Permasalahan penelitian ini berangkat dari fenomena menurunnya sikap sopan santun siswa di MAN 2 Kota Pekalongan. Gejala tersebut terlihat dari beberapa perilaku, seperti kurangnya kebiasaan menyapa dan menghormati guru, belum terbiasanya menunggu giliran dalam berbicara, penggunaan bahasa yang kurang santun, perilaku yang mengabaikan etika dalam bersikap, serta kurangnya kemampuan menjaga perasaan orang lain. Kondisi ini menunjukkan melemahnya karakter adab yang seharusnya menjadi ciri khas peserta didik di lembaga pendidikan Islam. Oleh karena itu, diperlukan peran aktif Guru Bimbingan Konseling Islam untuk menanamkan kembali nilai-nilai sopan santun melalui pembinaan dan layanan konseling. Berdasarkan hal tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana kondisi sopan santun siswa di MAN 2 Kota Pekalongan? Bagaimana peran Guru Bimbingan Konseling Islam dalam menanamkan sikap sopan santun pada siswa di MAN 2 Kota Pekalongan? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan sopan santun siswa di madrasah serta mengetahui bagaimana peran Guru BKI dalam memberikan pembinaan akhlak melalui layanan bimbingan konseling. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian terdiri dari Guru BKI dan beberapa siswa yang mengalami penurunan sikap sopan santun. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian siswa di MAN 2 Kota Pekalongan mengalami penurunan sikap sopan santun pada beberapa indikator, antara lain kurangnya kebiasaan menyapa dan menghormati guru, belum terbiasanya menunggu giliran berbicara, penggunaan bahasa yang kurang santun, perilaku yang kurang memperhatikan etika, serta rendahnya kepekaan menjaga perasaan orang lain. Dalam menghadapi hal tersebut, Guru BKI berperan aktif melalui berbagai layanan seperti konseling individu dan kelompok, layanan informasi, serta pembiasaan nilai-nilai adab Islami. Peran Guru BKI sebagai informator, motivator, fasilitator, dan mediator terbukti membantu siswa memahami pentingnya adab, menumbuhkan kesadaran berperilaku sopan, dan menunjukkan perubahan positif dalam sikap sehari-hari, seperti berbicara lebih santun, menghormati guru, dan menghargai teman sebaya.

Actions (login required)

View Item