Amalia, Intan Putri (2025) Konsep Pengabulan Doa dalam Wacana Teologi (Analisis Surah Ghafir ayat 60 Menurut Tafsir Baidhowi dan Tafsir Thabathaba’i). Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.
|
Text
3121001_Cover_Bab I dan Bab V.pdf Download (651kB) |
|
|
Text
3121001_Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
|
Text
17 CURRICULUM VITAE.pdf Download (92kB) |
Abstract
ABSTRAK Intan Putri, Amalia. 2025; Konsep Pengabulan Doa dalam Wacana Teologi (Analisis Surah Ghafir ayat 60 Menurut Tafsir Baidhowi dan Tafsir Thabathaba’i). Skripsi Jurusan Ilmu al-Quran dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah. UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan. Pembimbing: Adi Abdullah Muslim, M.A.Hum. Kata Kunci: Pengabulan Doa, Sunni, Syi’ah, Surah Ghafir Doa merupakan salah satu bentuk komunikasi spiritual antara hamba dan Tuhannya yang menjadi sarana untuk menyampaikan permohonan, harapan, serta pengakuan atas kelemahan manusia dihadapan Allah Swt. Dalam Islam, doa memiliki kedudukan yang sangat tinggi karena menunjukkan ketergantungan total manusia kepada Rabbnya. Namun demikian, tidak semua yang diinginkan sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini menjadi dasar penting untuk meneliti bagaimana konsep pengabulan doa dipahami dalam wacana teologis al-Quran. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan keperpustakaan (library research). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode tahlili, untuk menganalisa penafsiran dalam Surah Ghafir ayat 60 dan muqaran, untuk mengambil kesimpulan hasil dari perbedaan teologi antara kedua Tafsir. Sumber data penelitian ini adalah sumber data primer, yaitu berupa kitab tafsir Anwar al-Tanzil wa Asrar al-Ta’wil karya Imam Baidhowi yang mewakili aliran sunni dan kitab tafsir Al-Mizan fi Tafsir Qur’an karya Imam Thabathaba’i yang mewakili aliran syi’ah. Sedangkan untuk data sekunder berupa jurnal, artikel, buku yang digunakan untuk melengkapi data penelitian ini. Hasil penelitian ini adalah bahwa Imam Baidhowi dan Imam Thabathaba’i sama-sama menafsirkan bahwa doa merupakan inti dari ibadah. sedangkan Imam Baidhowi menafsirkan bahwa pengabulan doa tidak selalu sesuai dengan apa yang diinginkan, boleh jadi diganti dengan hal yang lain, dan dapat ditunda hingga batas waktu yang telah ditentukan. Sedangkan Imam Thabathaba’i menafsirkan bahwa pengabulan doa berkaitan erat dengan hukum sebab-akibat (Sunnatullah) serta wasilah kepada ahl bait yang menjadi perantara dalam pengabulan doa.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate Thesis) | ||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Supervisor: |
|
||||||||
| Uncontrolled Keywords: | Pengabulan Doa, Sunni, Syi’ah, Surah Ghafir | ||||||||
| Subjects: | 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X2.1 Ilmu Hadits | ||||||||
| Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Prodi Ilmu Al Qur'an dan Tafsir | ||||||||
| Depositing User: | UIN Gus Dur FUAD | ||||||||
| Date Deposited: | 17 Nov 2025 06:27 | ||||||||
| Last Modified: | 17 Nov 2025 06:27 | ||||||||
| URI: | http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/16561 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
