Studi Resepsi Masyarakat Desa Pakumbulan Kabupaten Pekalongan Terhadap Adegan Penyelewengan Moral Pada Film Qorin,

Khamdi, Muh. Dawud (2025) Studi Resepsi Masyarakat Desa Pakumbulan Kabupaten Pekalongan Terhadap Adegan Penyelewengan Moral Pada Film Qorin,. Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

	Text 3420136_Cover_Bab I dan Bab V.pdf Download (447kB)
	Text 3420136_Full Text.pdf Download (991kB)
	Text 17 LAMPIRAN.pdf Download (141kB)

Abstract

ABSTRAK Khamdi Muh. Dawud, 3420136, Studi Resepsi Masyarakat Desa Pakumbulan Kabupaten Pekalongan Terhadap Adegan Penyelewengan Moral Pada Film Qorin, Skripsi Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan, Pembimbing Dimas Prasetya, M.A Kata Kunci: Resepsi Masyarakat, Penyelewengan Moral, Film Qorin, Teori Resepsi Stuart Hall Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana resepsi masyarakat Desa Pakumbulan menafsirkan adegan penyelewengan moral dalam film Qorin dengan menggunakan teori resepsi Stuart Hall. Film ini dipilih karena mengangkat isu moral dan keagamaan yang sensitif, yakni penyalahgunaan kekuasaan di lingkungan pesantren, sehingga menimbulkan beragam tanggapan dari masyarakat yang memiliki latar religius kuat. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Data diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan konsep encoding dan decoding dalam teori resepsi Stuart Hall. Pendekatan ini menempatkan penonton sebagai khalayak aktif yang mampu menafsirkan pesan film berdasarkan pengalaman, nilai, dan konteks sosial mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Desa Pakumbulan memiliki beragam interpretasi terhadap adegan penyelewengan moral dalam film Qorin. Sebagian menafsirkannya sebagai peringatan moral-spiritual tentang bahaya penyalahgunaan kekuasaan, sebagian lain melihatnya secara sosial-kritis sebagai bentuk kritik terhadap sistem pesantren yang hierarkis, dan sebagian kecil menilainya secara estetis sebagai hiburan semata. Perbedaan resepsi ini membuktikan bahwa pesan film bersifat polysemik, dan khalayak berperan aktif dalam membangun makna sesuai latar sosial dan pengalaman religius masing-masing.

Actions (login required)

View Item