Pemenuhan Hak Anak Bagi Pasangan Yang Pisah Ranjang ( Studi Kasus Di Desa Tembok Lor Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal)

Rizqiati, Perdana Nur (2025) Pemenuhan Hak Anak Bagi Pasangan Yang Pisah Ranjang ( Studi Kasus Di Desa Tembok Lor Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal). Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

[img] Text
1121063_Cover_Bab I dan Bab V.pdf

Download (720kB)
[img] Text
1121063_Full Text.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
18 LAMPIRAN(2).pdf

Download (62kB)
Official URL: https://perpustakaan.uingusdur.ac.id/

Abstract

ABSTRAK Perdana Nur Rizqiati ( 1121063), 2025, Pemenuhan Hak Anak Bagi Pasangan Yang Pisah Ranjang ( Studi Kasus Di Desa Tembok Lor Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal). Skripsi Fakultas Syariah Prodi Hukum Keluarga Islam. Universitas Islam Negeri ( UIN) K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan Dosen Pembimbing: Luqman Haqiqi Amirulloh, M.H. Pemenuhan hak anak merupakan kewajiban dan tanggung jawab orang tua sebagai akibat dari adanya ikatan hukum antara keduanya, baik dalam maupun di luar ikatan pernikahan. Kondisi pisah ranjang adalah situasi ketika suami istri masih terikat perkawinan sah namun tidak tinggal serumah, yang sering kali berdampak pada kurangnya perhatian, kasih sayang, serta pemenuhan kebutuhan anak. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana pelaksanaan pemenuhan hak anak bagi pasangan pisah ranjang di Desa Tembok Lor Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal serta implikasi hukum dan tanggung jawab orang tua. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode hukum empiris melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi terhadap narasumber yang mengalami pisah ranjang. Data yang terkumpul dianalisis mengguanakan model menurut miles & huberman ( reduksi data, penyajian dan kesimpiulan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemenuhan hak anak belum sepenuhnya terpenuhi, terutama hak nafkah dan pemeliharaan yang sebagian besar ditanggung oleh ibu, sementara ayah cenderung pasif akibat lemahnya komunikasi dan kondisi ekonomi. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara aturan hukum seperti KHI pasal 104–105, UU No. 1 Tahun 1974, dan UU No. 35 Tahun 2014 dengan realitas sosial. Tanggung jawab orang tua terhadap anak tetap melekat meskipun pisah ranjang, dan pengabaian kewajiban tersebut dapat menimbulkan implikasi hukum berupa sanksi perdata atau pidana sesuai bentuk pelanggarannya. Kata Kunci: Pemenuhan hak anak, pisah ranjang , Kompilasi hukum islam ABSTRACT Perdana Nur Rizqiati (1121063), 2025, Fulfillment of Children's Rights for Separated Couples (Case Study in Tembok Lor Village, Adiwerna District, Tegal Regency). Thesis, Faculty of Sharia, Islamic Family Law Study Program, K.H. Abdurrahman Wahid State Islamic University (UIN) Pekalongan Supervisor: Luqman Haqiqi Amirulloh, M.H .Fulfillment of children's rights is the obligation and responsibility of parents as a result of the legal bond between them, both within and outside of marriage. The condition of being separated is a situation where a husband and wife are still bound by a legal marriage but do not live together, which often results in a lack of attention, affection, and fulfillment of children's needs. This study aims to explain how the implementation of the fulfillment of children's rights for couples who are separated in Tembok Lor Village, Adiwerna District, Tegal Regency, as well as the legal implications and responsibilities of parents. This study used a qualitative approach with empirical legal methods through observation, interviews, and documentation of informants who experienced bed separation. The collected data were analyzed using the Miles & Huberman model (data reduction, presentation, and conclusions). The research results show that children's rights have not been fully fulfilled, particularly the right to maintenance and care, which is largely borne by mothers, while fathers tend to be passive due to weak communication and economic conditions. This indicates a gap between legal regulations such as Articles 104–105 of the Compilation of Islamic Law (KHI), Law No. 1 of 1974, and Law No. 35 of 2014, and social reality. Parents' responsibilities to their children remain even when they are separated from each other, and neglecting these obligations can result in legal implications in the form of civil or criminal sanctions depending on the nature of the violation. Keywords: Fulfillment of children's rights, separation from each other, Compilation of Islamic law.

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Supervisor:
ContributionSupervisorNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorAmirulloh, Luqman HaqiqiUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Pemenuhan hak anak, pisah ranjang , Kompilasi hukum islam
Subjects: 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X4 Fikih, Fiqih, Fiqh, Hukum Islam
300 SOCIAL SCIENCE ( ILMU SOSIAL ) > 340 Law (Ilmu Hukum) > 346.01 Domestic Relations, Family Law, Marriage/Hukum Keluarga, Hukum Pernikahan
Divisions: Fakultas Syariah > Prodi Hukum Keluarga Islam
Depositing User: UIN Gus Dur Fasya
Date Deposited: 17 Nov 2025 06:44
Last Modified: 17 Nov 2025 06:44
URI: http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/16604

Actions (login required)

View Item View Item