Pemaknaan Tradisi Sima’an Estafet oleh Komunitas JMQH Kota Pekalongan (Studi Living Qur’an dengan Pendekatan Sosiologi Pengetahuan Karl Mannheim)

Alyshia, Natasya (2025) Pemaknaan Tradisi Sima’an Estafet oleh Komunitas JMQH Kota Pekalongan (Studi Living Qur’an dengan Pendekatan Sosiologi Pengetahuan Karl Mannheim). Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

[img] Text
3121021_Cover_Bab I dan Bab V.pdf

Download (627kB)
[img] Text
3121021_Full Text.pdf

Download (1MB)
[img] Text
20 LAMPIRAN(3).pdf

Download (283kB)
Official URL: https://perpustakaan.uingusdur.ac.id/

Abstract

ABSTRAK Alyshia, Natasya. 2025. Pemaknaan Tradisi Sima’an Estafet oleh Komunitas JMQH Kota Pekalongan (Studi Living Qur’an dengan Pendekatan Sosiologi Pengetahuan Karl Mannheim). Skripsi. Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan. Pembimbing, Dr. Adi Abdullah Muslim, M.A.Hum. Kata Kunci: Tradisi Sima’an Estafet, JMQH, Sosiologi Pengetahuan, Karl Mannheim, Living Qur’an. Tradisi sima’an estafet merupakan bentuk living Qur’an yang tumbuh di tengah komunitas Jam’iyyah Mudarasatil Qur’an lil Hafidzat (JMQH) Kota Pekalongan. Tradisi ini dilakukan secara bergilir sebagai sarana muraja’ah dan penguatan hafalan Al-Qur’an sekaligus wadah pembinaan spiritual dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan tradisi sima’an estafet dan menganalisis pemaknaannya berdasarkan perspektif sosiologi pengetahuan Karl Mannheim. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif lapangan dengan pendekatan fenomenologis. Data diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara deskriptif dengan teknik reduksi, display, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi sima’an estafet di JMQH Kota Pekalongan merupakan praktik kolektif dalam menjaga hafalan Al-Qur’an melalui sistem saling menyimak dan mengoreksi bacaan. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kualitas hafalan, tetapi juga memperkuat solidaritas sosial, motivasi spiritual, serta tanggung jawab keagamaan para hafidzah. Dalam perspektif Karl Mannheim, tradisi ini mengandung tiga dimensi makna: objektif, ekspresif, dan dokumenter. Makna objektifnya tampak pada struktur sosial kegiatan sebagai ruang muraja’ah bersama; makna ekspresif pada pengalaman spiritual dan emosional anggota; sedangkan makna dokumenter pada nilai budaya seperti gotong royong, kesopanan, dan keikhlasan yang diwariskan antar generasi. Kesimpulannya, sima’an estafet bukan sekadar ritual keagamaan, tetapi juga konstruksi sosial pengetahuan yang meneguhkan identitas religius perempuan penghafal Al-Qur’an di Kota Pekalongan. Penelitian ini berkontribusi dalam memperluas kajian living Qur’an serta memberikan inspirasi bagi pengembangan metode pembelajaran Al-Qur’an berbasis komunitas. Secara teoritis, hasil ini memperkaya diskursus sosiologi pengetahuan Islam; secara praktis, menjadi model pemberdayaan spiritual dan sosial bagi komunitas tahfidz di berbagai daerah.

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Supervisor:
ContributionSupervisorNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorMuslim, Adi AbdullahUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Tradisi Sima’an Estafet, JMQH, Sosiologi Pengetahuan, Karl Mannheim, Living Qur’an.
Subjects: 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X2.1 Ilmu Hadits
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Prodi Ilmu Al Qur'an dan Tafsir
Depositing User: UIN Gus Dur FUAD
Date Deposited: 18 Nov 2025 03:11
Last Modified: 18 Nov 2025 03:11
URI: http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/16632

Actions (login required)

View Item View Item