Strategi Bimbingan Islami Dalam Membentuk Resiliensi Santri Baru Pondok Pesantren Salafiyah Safi’iyah Proto Kedungwuni

Laeli, Kholifatunazah (2025) Strategi Bimbingan Islami Dalam Membentuk Resiliensi Santri Baru Pondok Pesantren Salafiyah Safi’iyah Proto Kedungwuni. Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

	Text 3521086_COVER_BAB I & V.pdf Download (4MB)
	Text 3521086_FULL TEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB)
	Text 3521086_LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

Permasalahan rendahnya resiliensi santri baru menjadi fenomena umum di banyak pondok pesantren, termasuk di Pondok Pesantren Salafiyah Safi’iyah Proto Kedungwuni. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengasuh, diketahui bahwa sebagian santri baru tampak mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan belajar, seperti tidak memahami pelajaran kitab atau tidak hafal materi yang telah diajarkan mereka memilih diam, tidak hadir dalam jadwal setoran hafalan dari pada berusaha memperbaiki kesalahanya. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa resiliensi santri baru masih perlu dikembangkan agar mereka mampu bertahan dan menyesuaikan diri dengan kehidupan pesantren. Untuk mengatasi hal tersebut, pihak pondok menerapkan strategi bimbingan Islami yang berorientasi pada pembinaan spiritual dan mental santri melalui metode keteladanan, pembiasaan, dan nasihat (mauidzah hasanah). Bimbingan Islami tidak hanya membantu santri mengatasi masalah, tetapi juga menanamkan nilai-nilai keislaman sebagai dasar pembentukan karakter dan ketahanan diri. Melalui strategi ini, santri baru diharapkan mampu meningkatkan resiliensi, menjadi pribadi yang mandiri, sabar, dan tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan di lingkungan pesantren. Berdasarkan latarbelakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi bimbingan Islami diterapkan di Pondok Pesantren Salafiyah Safi’iyah Proto Kedungwuni dalam membentuk resiliensi santri baru, serta bagaimana perkembangan resiliensi santri setelah mendapatkan bimbingan Islami. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian terdiri dari pengasuh, ustaz/ustazah, dan santri baru. Analisis data dilakukan dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi bimbingan Islami dalam membentuk resiliensi santri baru di Pondok Pesantren Salafiyah Safi’iyah Proto Kedungwuni dilakukan melalui tiga metode utama, yaitu: (1) metode keteladanan, di mana para pengasuh dan ustaz menjadi contoh nyata dalam ibadah, kedisiplinan, dan akhlak; (2) metode pembiasaan, yang diterapkan melalui kegiatan rutin seperti salat berjamaah, dzikir, dan muhasabah; serta (3) metode nasehat (mau‘idzah hasanah), yaitu pemberian nasihat secara lembut dan penuh kasih untuk membangkitkan semangat dan kesadaran spiritual santri. Resiliensi santri baru Pondok Pesantren Salafiyah Safi’iyah Proto Kedungwuni sebelum mengikuti bimbingan islami terlihat mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan belajar, seperti tidak mampu memahami pelajaran kitab atau tidak hafal materi yang telah diajarkan yang membuat santri baru tersebut memilih diam dan tidak hadir dalam jadwal setoran hafalan daripada memperbaiki kesalahanya. Bimbingan Islami tersebut sangat membantu dalam membentuk resiliensi santri baru, yang terlihat dari meningkatnya dukungan eksternal ( I have), kekuatan intrapersonal (I can), kekuatan personal ( I am). Santri yang tadinya mudah menyerah dan sering menghindar sekarang menjadi lebih bertanggung jawab dengan mengikuti kegiatan setoran hafalannya meskipun belum sempurna.

Actions (login required)

View Item