Penerapan Model Tamyiz Dalam Pembelajarn Kitab Kuning Di Pondok Pesantren Modern Al-Falah Jatirokeh Brebes

Abdul, Fahmi Romadoni (2025) Penerapan Model Tamyiz Dalam Pembelajarn Kitab Kuning Di Pondok Pesantren Modern Al-Falah Jatirokeh Brebes. Undergraduate Thesis thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

	Text 2121010_Cover, bab I dan bab v.pdf Download (3MB)
	Text 2121010_Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB)
	Text 2121010_Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Pembelajaran kitab kuning di pesantren kerap menghadapi kendala, terutama dalam penguasaan ilmu nahwu dan sharaf yang menjadi dasar memahami teks Arab tanpa harakat. Banyak santri kesulitan karena metode pembelajaran yang masih konvensional dan berpusat pada guru. Pondok Pesantren Modern Al-Falah Jatirokeh Brebes berupaya mengatasi masalah tersebut dengan menerapkan Model Tamyiz, yakni metode pembelajaran gramatika Arab yang menggabungkan pengulangan, nyanyian, dan pendekatan kontekstual. Model ini dirancang untuk mempermudah santri memahami struktur bahasa Arab secara cepat dan menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran kitab kuning melalui penerapan Model Tamyiz, serta menganalisis faktor pendukung dan penghambatnya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian lapangan (field research). Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dengan pengasuh pesantren, ustadz pengampu, dan santri, serta dokumentasi kegiatan pembelajaran. Analisis data dilakukan dengan model Miles dan Huberman melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Model Tamyiz berjalan efektif dan mendapat respon positif dari santri. Model ini meningkatkan kemampuan santri dalam membaca dan menerjemahkan kitab kuning secara mandiri, serta menciptakan suasana belajar yang lebih aktif dan menyenangkan. Faktor pendukungnya meliputi antusiasme santri, kemampuan ustadz, dan lingkungan pesantren yang kondusif, sedangkan hambatannya adalah keterbatasan waktu dan perbedaan kemampuan dasar santri. Secara keseluruhan, Model Tamyiz terbukti efisien dalam memperkuat pemahaman kitab kuning di lingkungan pesantren modern.

Actions (login required)

View Item