Achmad`, Musyafa' (2025) Pernikahan Lanjut Usia Di Kota Pekalongan (Analisis Maqashid Syari’ah Perspektif Jasser Auda). Masters thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.
|
Text
50123013 - Bab I dan Bab VII.pdf Download (1MB) |
|
|
Text
50123013 - Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
|
Text
50123013 - Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (289kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena pernikahan pada usia lanjut (lansia) di Kota Pekalongan serta memahami ketahanannya dalam perspektif Maqāṣid Syari‘ah menurut pemikiran Jasser Auda. Pernikahan lansia menjadi fenomena sosial dan spiritual yang kompleks, didorong oleh berbagai faktor yang saling berkaitan. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif-deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi terhadap pasangan lansia yang menikah pada tahun 2023 dan 2024. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode analisis interaktif yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif utama pernikahan lansia di Kota Pekalongan adalah kebutuhan emosional dan spiritual untuk mengatasi kesepian, memperoleh pendamping hidup, serta menemukan kembali makna hidup setelah kehilangan pasangan. Faktor ekonomi juga berperan sebagai penopang kemandirian dan upaya mengurangi ketergantungan pada anak atau keluarga, sementara dukungan sosial dan penerimaan lingkungan menjadi fondasi penting bagi kebahagiaan rumah tangga lansia. Dari sisi ketahanan keluarga, pasangan lansia menunjukkan kemampuan adaptif yang tinggi dalam menghadapi keterbatasan ekonomi, perubahan sosial, dan kondisi psikologis di masa tua. Nilai-nilai religius, komunikasi terbuka, kejujuran, dan tanggung jawab menjadi pilar utama yang menjaga keharmonisan rumah tangga mereka. Dalam perspektif Maqashid Syari‘ah Jasser Auda, pernikahan lansia merepresentasikan penerapan nilai-nilai Islam yang holistik dan kontekstual. Melalui dimensi hifz al-nafs (menjaga jiwa), hifz al-nasl (menjaga keluarga), dan hifz al-mal (menjaga harta), pernikahan ini tidak hanya sah secara hukum agama, tetapi juga berfungsi sebagai sarana mencapai ketenangan batin, memperkuat hubungan kekeluargaan, serta mewujudkan keadilan dan kesejahteraan. Dengan demikian, pernikahan lansia di Kota Pekalongan mencerminkan implementasi maqasid syari‘ah dalam kehidupan sosial yang menekankan keseimbangan spiritual, emosional, dan sosial, serta menjadi wujud nyata dari keluarga tangguh yang harmonis sebagaimana semangat Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga.
| Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Supervisor: |
|
||||||||||||
| Uncontrolled Keywords: | Pernikahan Lanjut Usia,Maqashid Syari’ah, Ketahanan Keluarga | ||||||||||||
| Subjects: | 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X4 Fikih, Fiqih, Fiqh, Hukum Islam 300 SOCIAL SCIENCE ( ILMU SOSIAL ) > 340 Law (Ilmu Hukum) > 340 Law/Ilmu Hukum |
||||||||||||
| Divisions: | Pascasarjana > Magister Hukum Keluarga | ||||||||||||
| Depositing User: | UIN Gus Dur Pascasarjana | ||||||||||||
| Date Deposited: | 05 Dec 2025 07:23 | ||||||||||||
| Last Modified: | 05 Dec 2025 07:23 | ||||||||||||
| URI: | http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/16894 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
