Relasi Suami Istri Pasca Pemidanaan Suami Dalam Mewujudkan Ketahanan Keluarga Perspektif Undang-Undang Perkawinan (Studi pada Klien Balai Pemasyarakatan Kelas II Pekalongan)

Apriliyani P., Septi (2025) Relasi Suami Istri Pasca Pemidanaan Suami Dalam Mewujudkan Ketahanan Keluarga Perspektif Undang-Undang Perkawinan (Studi pada Klien Balai Pemasyarakatan Kelas II Pekalongan). Masters thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

This is the latest version of this item.

[img] Text
50123002 - Full Text.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)
[img] Text
50123002 - Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (364kB)
[img] Text
50123002 - Bab I dan Bab VII.pdf

Download (2MB)
Official URL: http://perpustakaan.uingusdur.ac.id/

Abstract

Relasi suami istri adalah unsur inti dalam keluarga yang memiliki dimensi legal dan moral yang diatur dalam Undang-Undang. Relasi suami istri dijalankan sesuai dengan tujuan perkawinan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal. Pernikahan sering menghadapi tantangan yang menguji relasi suami istri dan keberlangsungan rumah tangga. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah ketika salah satu pasangan adalah pernah menjalani pidana dan harus menghadapi stigma sosial, tekanan ekonomi serta perubahan peran yang mempengaruhi relasi suami istri. Hal ini dialami oleh suami istri klien Bapas Kelas II Pekalongan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami relasi suami istri pasca pemidanaan suami klien Bapa Kelas II Pekalongan dalam mewujudkan ketahanan keluarga, serta meninjau dinamika tersebut dalam perspektif Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pendekatan yuridis empiris. Subjek penelitian terdiri dari lima pasangan suami istri klien Bapas Kelas II Pekalongan. Data diperoleh melalui wawancara dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan konsep relasi suami istri serta lima dimensi ketahanan keluarga, yaitu ketahanan legalitas-struktur, fisik, ekonomi, sosial-psikologis, dan sosial-budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa relasi suami istri klien Bapas mengalami perubahan yang bersifat rekonstruktif dan adaptif. Relasi suami istri yang terbentuk sejalan dengan prinsip Undang–Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yakni hubungan suami istri yang saling menghormati, bekerja sama, dan berbagi tanggung jawab. Relasi suami istri pasca pemidanaan memiliki implikasi yang nyata terhadap ketahanan keluarga. Relasi yang sehat dan adaptif memungkinkan keluarga menghadapi tekanan ekonomi, fisik, psikologis, maupun sosial dengan lebih kuat, sehingga menjadi prasyarat penting bagi terbangunnya ketahanan keluarga secara menyeluruh.

Item Type: Thesis (Masters)
Supervisor:
ContributionSupervisorNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorMaghfur, Maghfur197305062000031003UNSPECIFIED
Thesis advisorTrigiyatno, Ali197610162002121008UNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Relasi suami istri, ketahanan keluarga, klien Bapas, Undang-Undang Perkawinan
Subjects: 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X4 Fikih, Fiqih, Fiqh, Hukum Islam
300 SOCIAL SCIENCE ( ILMU SOSIAL ) > 340 Law (Ilmu Hukum) > 346.01 Domestic Relations, Family Law, Marriage/Hukum Keluarga, Hukum Pernikahan
Divisions: Pascasarjana > Magister Hukum Keluarga
Depositing User: UIN Gus Dur Pascasarjana
Date Deposited: 04 Dec 2025 06:38
Last Modified: 04 Dec 2025 06:38
URI: http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/16904

Available Versions of this Item

Actions (login required)

View Item View Item