Pandangan Hukum Nafkah Iddah Cerai Talak Dalam Putusan Verstek Di Pengadilan Agama Kajen (Perspektif Maqashid Syariah Jasser Auda)

Utomo, Purwoko (2025) Pandangan Hukum Nafkah Iddah Cerai Talak Dalam Putusan Verstek Di Pengadilan Agama Kajen (Perspektif Maqashid Syariah Jasser Auda). Masters thesis, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

	Text 50122008 - Bab I dan Bab V.pdf Download (3MB)
	Text 50122008 - Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB)
	Text 50122008 - Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Putusan majelis hakim pada Pengadilan Agama Kajen yang banyak menjatuhkan putusan verstek perkara cerai talak dengan pembebanan nafkah cerai ini berbeda dengan mayoritas putusan cerai sebagaimana yang dilakukan oleh Pengadilan Agama lain, dimana hakim biasanya hanya memutus perkara cerai tanpa adanya pembebanan nafkah istri kepada suami. Rumusan permasalahan penelitian ini adalah: 1) Bagaimana pertimbangan hakim di Pengadilan Agama Kajen terhadap pembebanan nafkah iddah dalam putusan verstek cerai talak?, 2) Bagaimana perspektif maqashid syariah Jasser Audah terhadap pertimbangan hakim di Pengadilan Agama Kajen pada pembebanan nafkah iddah dalam putusan verstek cerai talak?. Tujuan penelitian adalah: 1) Untuk menganalisis pertimbangan hakim di Pengadilan Agama Kajen terhadap pembebanan nafkah iddah dalam putusan verstek cerai talak. 2) Untuk menganalisis perspektif maqashid syariah Jasser Audah terhadap pertimbangan hakim di Pengadilan Agama Kajen pada pembebanan nafkah iddah dalam putusan verstek cerai talak. Kegunaan penelitian ini adalah: Hasil penelitian ini diharapkan bisa memperkaya khazanah keilmuan untuk masyarakat secara luas sekaligus sebagai sumber pengembangan mengenai perihal keperdataan khususnya pada istilah cerai gugat verstek dan nafkah pasca perceraian khususnya nafkah iddah. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data melalui : interview, observasi dan dokumentasi. Analisis datanya deskriptif dengan tiga jalur yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menghasilkan temuan 1) Pertimbangan hakim di Pengadilan Agama Kajen terhadap pembebanan nafkah iddah dalam putusan verstek cerai talak, di antaranya: apakah istri/termohon tergolong istri yang nusyuz atau tidak, istri/termohon akan menjalani masa iddah, memberikan rasa bahagia dan senang kepada mantan istri, amanya masa perkawinan antara pemohon dan termohon. 2) Perspektif maqashid syariah Jasser Audah terhadap pertimbangan hakim di Pengadilan Agama Kajen pada pembebanan nafkah iddah dalam putusan verstek cerai talak adalah bahwa pemberian nafkah mut’ah pada perkara cerai gugat yang diatur oleh SEMA No. 3 Tahun 2018, sejalan dengan maqashid syariah yaitu untuk menjaga jiwa (hifz al-nafs), menjaga agama (hifz al-din) dan menjaga harta (hifz al-mal), serta termasuk kedalam kategori maqashid juz’iyyah karena fokusnya adalah persoalan perlindungan perempuan dalam perceraian gugat.

Actions (login required)

View Item