Problematika Pembelajaran Tahfidz Al-Qur’an Di Pondok Pesantren Islam Al-Muslimin Rowoyoso Wonokerto Pekalongan

Nurhuda, Nurhuda (2021) Problematika Pembelajaran Tahfidz Al-Qur’an Di Pondok Pesantren Islam Al-Muslimin Rowoyoso Wonokerto Pekalongan. Undergraduate Thesis thesis, UIN. K.H. Abdurahman Wahid Pekalongan.

	Text 2021214410_Bab1&5.pdf Download (3MB)
	Text 2021214410_Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB)
	Text 2021214410_Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah bahwa dalam pendidikan secara operasional menjadi kewajiban umat Islam untuk selalu menjaga dan memelihara AlQur’an, salah satunya ialah dengan menghafalkannya. Namun pada kenyataannya masih sedikit orang Islam yang mau menghafalkan AlQur’an. Pondok Pesantren Islam Al-muslimin mempunyai perhatian khusus terhadap pembelajaran Tahfidzul Qur’an. Pembelajaran Tahfidzul Qur’an dianggap oleh para santri sebagai pelajaran yang sulit sehingga menimbulkan banyak kendala. Mengetahui problematika tersebut makan pihak pesantren memiliki solusi untuk memperbaikinya agar dapat menjadi pondok yang memiliki kwaliatas yang baik. Apa saja problematika pembelajaran Tahfidz Al-Qur’an pada santridi pondok pesantren islam Al-Muslimin dan bagaimana solusinya. Dengan begitu tujuan penelitian adalah: Untuk mengetahui problematika pembelajaran Tahfidz Al-Qur’an pada santri di pondok pesantren islam Al-Muslimin tahun ajaran 2020-2021 dan menemukan solusi dari problematika tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), dengan pendekatan deskriptif menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, dokumentasi dan observasi. Analisis data bersifat deskriptif kualitatif dan menggunakan cara pentahapan secara berurutan serta interaksionis. Hasil penelitian ini berupa problematika pembelajaran Tahfidzul Qur’an dan solusinya di pondok Pesantren Al-Muslimin, yaitu :jarang melakukan sema’an, Kurang melakukan muroja’ah, berganti-ganti Al-Qur’an, belum menemukan metode yang cocok, terlalu berambisi untuk menambah hafalan, , tidak bisa mengatur waktu, faktor tenaga pendidik, faktor lingkungan pesantren. Adapun solusi dari problematika tersebut adalah: Menambah jam pelajaran dan membentuk halaqoh sema’an, melakukan muroja’ah dengan sering membaca Al-Qur’an dan mendengarkan kaset murottal, pengadaan Mushaf Al-Qur’an khusus untuk hafalan, mentarget 1 juz dalam setiap ujian, tenaga pendidik hendaknya menanamkan keyakinan pada diri anak dan fadhilah serta pahala yang Allah berikan pada penghafal Al-Qur’an; menumbuhkan cinta anak terhadap Al-Qur’an dengan memberikan tauladan yang baik, menciptkan lingkungan yang bersih dan nyaman untuk hafalan

Actions (login required)

View Item