Distribusi Gas Elpiji 3 Kg di Desa Medono dalam Perspektif Etika Bisnis Islam (Studi Kasus PT.SEGARA ALAM)

Achkam, Mizanul (2020) Distribusi Gas Elpiji 3 Kg di Desa Medono dalam Perspektif Etika Bisnis Islam (Studi Kasus PT.SEGARA ALAM). Undergraduate Thesis thesis, IAIN PEKALONGAN.

	Text Cover Bab I dan V.pdf Download (4MB)
	Text Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB)

Abstract

Saat Subsidi terhadap Minyak Tanah dicabut oleh Pemerintah, hal ini mengakibatkan adanya kelangkaan minyak tanah dan kenaikan harga minyak tanah di tingkat masyarakat.Pemerintah beragumen bahwa subsidi minyak tanah tidak tepat sasaran sehingga dibuatlah kebijakan konversi minyak tanah dengan LPG 3 kg. Pada awal pemberlakuan konversi LPG 3 kg banyak masyarakat yang menolak kebijakan tersebut dengan alasan harga tabung dan kompor gas yang tidak terjangkau. Oleh karena itu Pemerintah mengeluarkan kebijakan berupa bantuan tabung LPG 3 kg dan kompor gas untuk setiap keluarga miskin dan pedagang kecil. Setiap KK (kepala keluarga) mendapatkan bantuan 1 tabung LPG dan kompor gas, sementara untuk pedagang kecil (seperti penjual gorengan, warung nasi, penjual jajanan keliling) mendapat bantuan 2 tabung LPG dan kompor gas. Pihak Pemerintah menyediakan sumber energi baru saat penghapusan subsidi minyak tanah ini dan pengemasan dalam Gas LPG ada 2 jenis kemasan tabung gas yang subsidi (3kg) dan tabung gas non subsidi (5,5kg dan 12kg). Hal ini menarik peneliti menggunakan judul”Distribusi Gas Elpiji 3 Kilogram Di Desa Medono Dalam Perspektif Etika Bisnis Islam (Studi Kasus PT. Segara Alam)”. yang memiliki rumusan masalah Bagaimana praktik distribusi gas elpiji 3kg yang dilakukan PT. Segara Alam dan Bagaimana praktik distribusi gas elpiji 3kg Dalam Perpektif Etika Bisnis Islam. Tujuan penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui praktik ditribusi gas elpiji 3kg yang dilakukan PT. Segara Alam dan untuk Untuk mengetahui praktik distribusi gas elpiji 3kg dalam Perpektif Etika Bisnis Islam. Dari hasil penelitian ini menujukan bahwa para informan sudah menjalankan prinsip etika bisnis Islam dengan baik, namun para pedagang tidak mengetahui apa itu etika bisnis Islam. Pedagang hanya paham bahwa mereka sebagai orang Islam yang wajib menaati semua aturan dalam Islam supaya kehidupan mereka mendapat berkah. Pelarangannya terletak pada waktu terjadinya kelangkaan barang pokok, dengan memanfaatkan kelangkaan tersebut akan berdampak merugikan masyarakat, dengan tujuan memperoleh keuntungan yang berlipat ganda dengan proses menunggu waktu naiknya harga barang pada barang kebutuhan pokok. Dan praktek di PT. Segara Alam dalam penetapan harga yang terjadi pada gas elpiji 3 Kg, sebenarnya wajar saja jika tidak terus menerus. Walaupun harganya mahal para konsumen terpaksa tetap membelinya, karena masyarakat sangat membutuhkannya, maka hal tersebut tidak diperbolehkan seb adanya unsur keterpaksaan dan akan menyengsarakan masyarakat yang membutuhkan. Hal ini tentunya di luar konsekuensi moral yang harus di tanggung konsumen akibat dari praktek penetapan harga yang disebabkan oleh permainan harga pasar suatu barang pokok.

Actions (login required)

View Item