Perilaku Bisnis Produsen Tahu di Kecamatn Pekalongan Selatan Dalam Pandangan Etika Bisnis Islam

Diastuti, Devi (2019) Perilaku Bisnis Produsen Tahu di Kecamatn Pekalongan Selatan Dalam Pandangan Etika Bisnis Islam. Undergraduate Thesis thesis, IAIN PEKALONGAN.

	Text Cover Bab I dan V.pdf Download (2MB)
	Text Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB)

Abstract

Masalah perilaku bisnis dalam era bisnis modern saat ini, untuk menghadapi persaingan serta mewujudkan persaingan yang sehat dalam bisnis, dikenal istilah etika bisnis. Etika bisnis digunakan untuk mengendalikan persaingan bisnis agar tidak menjauhi norma-norma yang ada. Masalah penggunaan zat berbahaya untuk bahan makanan marak beredar di pasaran. Meski razia rutin terus dilakukan, namun keberadaan zat perusak kesehatan itu masih saja dijual di sejumlah pasar tradisional. Sejumlah pasar sasaran sidak seperti Pasar Wiradesa, Bojong, Kedungwuni dan Kajen, ditemukan berbagai makanan yang mengandung pewarna textil termasuk penjual tahu. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field resech)dengan pendekatan kualitatif. Sumber data berupa data primer dan sekunder, data primer diperoleh dengan teknik wawancara dan observasi sedangkan data sekunder diperoleh dengan dokumentasi. Subjek penelitian adalah produsen tahu, sedangkan objeknya adalah penerapan nilai-nilai Etika Bisnis Islam pada produsen tahu, penentuan subjek menggunakan teknik purpose sample. Hasil penelitian menyimpulkan : bahwa perilaku produsen dalam memproduksi tahu sudah menunjukan perilaku atau sikap yang baik dalam pengeloalaannya, tidak menggunakan bahan berbahaya untuk produknya. Dalam melaksanakan transaksi jual beli mereka menggunakan aturan yang telah diatur oleh agama Islam yang meliputi, tidak melupakan ibadah shalat wajib, adil, tidak menyembunyikan cacat, memberikan kebebasan pembeli, dan bertanggung jawab atas kualitas barang, bersikap ramah tamah dalam melayani dan bermurah hati dengan memberikan waktu tenggang pembayaran. Masing-masing produsen dalam menjaga lingkungannya sudah dianggap baik, karena empat diantaranya sudah memili IPAL untuk pembuangan limbahnya, sedangkan yang satu belum menggunakan IPAL.

Actions (login required)

View Item