MENGHADAP KIBLAT DALAM SHOLAT (Studi Komparatif Qoul Al-Fuqoha')

Syarifudin, Amir (2015) MENGHADAP KIBLAT DALAM SHOLAT (Studi Komparatif Qoul Al-Fuqoha'). Undergraduate Thesis thesis, STAIN Pekalongan.

[img] Text
2011110049 AMIR SYARIFUDIN BAB I, V DAN LAMP_1.PDF

Download (10MB)
[img] Text
2011110049 AMIR SYARIFUDIN BAB I - V FULL TEXT_1.PDF
Restricted to Registered users only

Download (28MB)
Official URL: https://perpustakaan.uingusdur.ac.id/

Abstract

Dari sini, banyak ulama' yang rnengatakan kiblat penduduk Indonesia tidak hams lums persis (Ainu! Ka 'bah), namun rnasih saja terdapat masjid yang dirubah shofnya. Oleh karenanya penulis bermaksud memperoleh jawaban yang akurat dari rnasalah di atas, apakah shaf rnasjid-masjid tersebut hams diubah karena khawatir jika tidak diubah shalatnya tidak sah. ataukah cukup seperti sernula tanpa adanya pembahan dan sholatnya tetap sah. Maka penulis dalarn hal in~ bermaksud mencari jawaban atas problernatika tersebut dengan mengambil judul penelitian MENGHADAP KIBLAT DALAM SHOLAT (Studi Komparatif Q 1ul Al-Fuqoha'). Diharapkan, penulis dapat mengupas sumber perbedaan fuqoha' yang kernudian rnencari pendapat yang lebih relevan sebagai pijakan hukum, sehingga menemukanjalan yang lebih rnaslahat bagi ummat. Dengan demikian menimbulkan berbagai pertanyaan. Bagaimanakah cara rnenyikapi berbedaan qoul fuqoha', apakah argumentasi fuqoha' tentang kewajiban rnenghadap kiblat dalam sholat, dan seperti apakah analisis komparatif qoul fuqoha' tentang rnenghadap kiblat dalam sholat. \ Jenis penelitian yang digunakan dalarn penelitian ini adalah studi kepustakaan, dengan pendekatan kualitatif, sedangkan kegunaannya adalah teoritis dan praktis, dan rnetode pengumpulan datanya deduktif kemudian disusul induktif. Kernudian rnenghasilkan beberapa jawaban. Pertama, Para ularna rnadzhab sepakat bahwa orang yang rnelihat bangunan Ka'bah secara langsung dalam shalatnya dia wajib rnenghadap ke bangunan Ka'bah. Karenanya orang yang shalat dan dia rnelihat bangunan Ka'bah namun tidak rnenghadap ke bangunan Ka'bah, shalatnya tidak sah. Sedangkan orang yang shalat dan tidak rnelihat bangunan Ka'bah para ulama rnadzhab terjadi perbedaan pendapat, adapun pendapat itu adalah : Manyoritas Madzhab Hanafi berpendapat bahwa yang wajib baginya adalah rnenghadap pada arah Ka'bah, Sedangkan bagi sebagian ulama Hanafi berpendapat bahwa yang wajib adalah menghadap dengan rnengenahi bangunan Ka'bah. Manyoritas Madzhab Maliki berpendapat bahwa yang wajib bagi orang tersebut adalah menghadap ke arah Ka'bah. Adapun Madzhab Syafi'i, sebagian diantaranya ada yang berpendapat bahwa yang wajib adalah menghadap ke bangunan Ka'bah (ainul Ka 'bah), sedangkan manyoritas dari mereka berpendapat bahwa yang wajib adalah menghadap pada arah Ka'bah (jihatul Ka 'bah). Sernentara manyoritas Madzhab Hanbali berpendapat bahwa yang wajib adalah menghadap pada arah Ka'bah (jihatul Ka 'bah). Kedua, Setelah rnenganalisa berbagai pendapat dan surnber pengarnbilan hukum ulama rnadzhab tentang menghadap kiblat seseorang dalam melakukan shalat, sedang orang tersebut tidak melihat atau jauh dari Ka'bah, maka pendapat yang paling rajih adalah shalat dengan menghadap pada arah Ka'bah (Jihatul Ka 'bah) bukan pada bangunan Ka'bah (ainul Ka 'bah).

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Supervisor:
ContributionSupervisorNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorQomariyah, SitiUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X4.6 Hukum Pengadilan Islam, Qada', Hukum Perdata Islam
300 SOCIAL SCIENCE ( ILMU SOSIAL ) > 340 Law (Ilmu Hukum) > 346.01 Domestic Relations, Family Law, Marriage/Hukum Keluarga, Hukum Pernikahan
Divisions: Fakultas Syariah > Prodi Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Ari Sugeng
Date Deposited: 18 Oct 2023 07:57
Last Modified: 18 Oct 2023 07:57
URI: http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/3571

Actions (login required)

View Item View Item