Kedudukan Anak Hasil Inseminasi Buatan Melalui Donor Sperma darl Implikasinya terhadap Kewarisan Pasca Putusan Mahkarnah Konstitusi No. 46 UU-VIII-2010

Mundriyah, Mundriyah (2016) Kedudukan Anak Hasil Inseminasi Buatan Melalui Donor Sperma darl Implikasinya terhadap Kewarisan Pasca Putusan Mahkarnah Konstitusi No. 46 UU-VIII-2010. Undergraduate Thesis thesis, STAIN Pekalongan.

	Text 2011110078 MUNDRIYAH BAB I, V DAN LAMP_1.PDF Download (5MB)
	Text 2011110078 MUNDRIYAH BAB I - V FULL TEXT_1.PDF Restricted to Registered users only Download (13MB)

Abstract

Salah satu tujuan dari sebuah perkawinan selain untuk rnernbentuk keluarga ba agia adalah untuk rnernperoleh keturunan. Kehadirananak dalam sebuah rurnah tan ga sangatlah penting. Dalarn sebuah rurnah tangga ada pasangan suarni istri tid . k dapat mernperoleh keturunan, rnaka dalarn keadaan yang demikian pasangan su~ i istri tentunya akan rnenempuh berbagai usaha sebagai jalan keluamya. Ins minasi buatan merupakan salah satu jalan keluar yang dapat diternpuh bagi pa angan suami istri yang mengalarni kemandulan. Program ini merupakan suatu proses pembuahan (konsepsi) yang dilakukan di luar rahim yaitu antara spenna clan o m dipertemukan dalam sebuah cawan fetri yang diberi suhu sesuai dengan panas sea ang wanita. Hal ini dirnaksudkan agar tetap hidup sarnpai pada tahapan di asukkan ke dalam rahim wanita. Dalarn penelitian ini, peneliti rnelakukan kajian tentang insernininasi buatan me alui donor sperma. maksud dari inserninasi buatan yakni sebuah langkah seorang pasangan yang menginginkan adanya keturunan namun tidak menggunakan cara ala~iah melainkan dengan penyuntikan sperma dari luar baik dari suami sendiri maupun donor spenna 'dari orang lain. narnun yang digarisbawahi hanya inseminasi meJalui donor sperma mengingat donor spenna hukumnya hararn dan disamakan de~gan hubungan zina. namun setelah munculnya putusan Mahkamah Konstitusi No 46/PUU-VIIl/2010 tentang anak luar nikah, maka secara langsung berdampak pa a hukum keluarga Islam. Sehingga dalam hal ini peneliti, meneliti status anak hasil inserninasi buatan pasca putusan Mahkarnah Konstitusi No. 46/PUU• VI 1/201 O? Dan meneliti hak waris anak hasil inseminasi buatan pasca putusan Mtamah KonstitusiNo. 46/PUU-VIII/2010? Metode yang digunakan peneliti yakni rnetode penelitian pustaka (library res arch) yaitu penelitian yang datanya berasal dari bahan pustaka: Kitab-kitab, bu u-buku, Undang-undang dan karya ilmiah lainnya. Adapun tehnik analisis data yadg digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif yaitu me{ode yang bertujuan untuk memberi gambaran atau mendeskripsikan data yang telalh terkumpul, sehingga peneliti tidak akan memandang bahwa sesuatu memang derilikian keadaannya. j Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa menurut hukum Islam ketentuan hukum dari pelaksanaan inseminasi buatan dengan sperma dan ovumdari pendonor yang bu~an suami istri kemudian embrionya ditransplantasikan ke rahim istri adalah hararn, anak yang lahir dari proses tersebut adalah anak tidak sah atau sama dengan anak zina. Sedangkan berkaitan hak waris pasca putusan Mahkamah Konstitusi ini maia apabila anak inseminasi buatan melalui donor spenna ini terbukti melalui ilmu perr etahuan bahwa merupakan anak pewaris maka anak tersebut mempunyai hak wa is. Narnun menurut peneliti hak waris yang diberikan kepada anak di luar nikah bes mya tidak sama dengan anak dari perkawinan yang sah.

Actions (login required)

View Item