Ayat larangan syirik dan perintah birrul walidain dalam Al-Qur'an (Kajian semiotika Al-Qur'an)

Mas'an, Mas'an (2019) Ayat larangan syirik dan perintah birrul walidain dalam Al-Qur'an (Kajian semiotika Al-Qur'an). Undergraduate Thesis thesis, IAIN Pekalongan.

[img] Text
Cover, Bab I - V.pdf

Download (4MB)
[img] Text
Full Text.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)
Official URL: https://perpustakaan.iainpekalongan.ac.id/

Abstract

Kajian yang ada dalam memahami Al-Qur'an beragam, di antaranya dengan menggunakan metode semiotika.Dalam kajiannya, semiotika adalah cabang ilmu yang mengkaji tentang sistem tanda, dan secara luas, semiotika adalah studi sistematis mengenai interpretasi tanda, cara kerja dan manfaat dalam kehdiupan manusia. Al-Qur'an sendiri adalah tanda bagi orang-orang yang berfikir. Rumusan masalah yang dikaji adalah Bagaimana analisis semiotika Al-Qur'an terhadap ayat larangan syirikdan perintah birrul walidain dalam Al-Qur'an ?Apa pesan-pesan yang terdapat dalam ayat larangan syirik dan perintah birrul walidain dalam Al-Qur'an ?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuianalisis semiotika Al-Qur'an terhadap ayat larangan syirikdan perintah birrul walidain dalam Al-Qur'an, untuk mengetahuipesan-pesan yang terdapat dalam ayat larangan syirik dan perintah birrul walidain dalam Al-Qur'an. Jenispenelitianiniadalahlibrary research (penelitian pustaka). Penelitian ini mempunyai sifat deskriptif-analitik yaitu sebuah metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek yang ada.Metode analisis yang pertama kali dilakukan adalah analisis semiotik, kemudian digabung dengan metode analisis dan interpretasi pada bagian-bagian yang akan menjadi pokok penelitian dengan peta penelitian melalui bimbingan, sehingga bisa menyatukan secara utuh kontruksi sesuai dengan masalah penelitian. Hasil penelitian menyimpulkan: 1) Ada kesamaanmaknaayatpada surah Al-Baqarahayat 83, surah An-Nisaayat 36, surah Al-An’amayat 151 dan surah Al-Isra’ ayat 23. Keempatayattersebutsama-samamembahastentangperintahlarangansyirik yang kemudiandiikutidenganperintahbirrulwalidain (berbuatbaikkepada orang tua). Hal inimenunjukkanbahwaperintahuntukmeninggalkanperbuatansyiriksamakuatnyadenganperintahuntukberbuatbaikkepadakedua orang tua.Demikian istimewa kedudukan orang tua dalam Islam karena perintah ihsan kepada ibu bapak diletakkan oleh Allah SWT di dalam Al-Qur’an langsung setelah perintah beribadah hanya kepada-Nya atau setelah larangan mempersekutukan-Nya. Oleh karena itu, hukum birrul walidain adalah wajib. Birrul walidain merupakan hak kedua orang tua yang harus dilaksanakan anak, sesuai dengan perintah Islam, sepanjang kedua orang tua tidak memerintahkan atau menganjurkan anak-anaknya untuk melakukan hal-hal yang dibenci dan dilarang Allah SWT. 2) Pesan-pesan yang terdapat dalam ayat-ayat larangan Syirik dengan perintah Birrul walidain adalah manusia diperintahkan oleh Allah untuk menyembah hanya kepada-Nya saja dan tidak menyekutukannya dengan apa pun, manusia diperintahkan untuk berbuat baik kepada sesamanya terutama kepada kedua orang tua, dan berbakti kepada orang tua adalah kewajiban yang tidak pernah selesai ditunaikan.

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Supervisor:
ContributionSupervisorNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorUla, MiftahulUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Ayat Larangan Syirik, Perintah Birrul Walidain
Subjects: 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X2.1 Ilmu Hadits
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Prodi Ilmu Al Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Khusnu Asirah
Date Deposited: 11 May 2020 07:06
Last Modified: 11 May 2020 07:06
URI: http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/399

Actions (login required)

View Item View Item