Jual beli pupuk kandang dalam perspektif Mashlahah Mursalah (Studi kasus rumah produksi pupuk kandang Gemara Desa Babakan Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang).

Wijayanti, Dewi (2019) Jual beli pupuk kandang dalam perspektif Mashlahah Mursalah (Studi kasus rumah produksi pupuk kandang Gemara Desa Babakan Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang). Undergraduate Thesis thesis, IAIN Pekalongan.

	Text Cover, Bab I - V.pdf Download (3MB)
	Text Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB)

Abstract

Bermuamalah dalam ajaran Islam sangatlah banyak dan tidak ada yang membatasinya selagi tidak bertentangan dengan hukum Islam, oleh karena itu muncul sebuah praktik jual beli pupuk kandang di Rumah Produksi Gemara Desa Babakan Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang, hal ini selalu menimbulkan pertanyaan tentang pelaksanaan jual beli pupuk kandang tersebut mengingat benda yang dijual adalah benda najis. Penelitian ini berusaha menjawab masalah pelaksanaan jual beli pupuk kandang dan hukum jual beli pupuk kandang dalam perspektif mashlahah mursalah. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan penelitian ini yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Subjek penelitian ini adalah pemilik rumah produksi pupuk kandang Gemara dan pembeli pupuk kandang. Objek dalam penelitian ini adalah rumah produksi pupuk kandang Gemara Desa Babakan Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dokumentasi, dan uji kredibilitas informasi/data menggunakan triangulasi sumber dan metode. Analisis data menggunakan deskriptif dengan langkah-langkah: reduksi data, display dan menarik simpulan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa jual beli pupuk kandang yang dilakukan sudah sesuai dengan rukun jual beli yaitu adanya orang yang berakad, sighat, barang yang dibeli dan nilai tukar. Meskipun barang yang dijualbelikan adalah najis, menurut mashlahah mursalah adalah mubah karena pupuk kandang memiliki manfaat yang besar bagi kesuburan ladang pertanian mereka. Menurut Abu Hanifah barang yang ada manfaatnya dinilai mubah untuk dijual, untuk itu diperbolehkan seseorang menjual kotoran hewan yang diolah menjdi pupuk kandang karena sangat dibutuhkan untuk perkebunan dan lahan sawah agar hasil panen yang mereka peroleh maksimal dengan biaya modal pupuk yang sangat murah, sehingga mampu memperbaiki kondisi perekonomian mereka serta menjaga kebersihan lingkungan dari maraknya kotoran hewwan ternak.

Actions (login required)

View Item