Falsafah Al-Qur’ān Perspektif Kh. Bisri Mustofa Dan Relevansinya Dengan Tafsir Falsafi (Studi Analisis Kitab Al-Iksir)

Wahid, Muhammad Hisyam (2023) Falsafah Al-Qur’ān Perspektif Kh. Bisri Mustofa Dan Relevansinya Dengan Tafsir Falsafi (Studi Analisis Kitab Al-Iksir). Undergraduate Thesis thesis, UIN. K. H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

[img] Text
3117070_COVER BAB 1 & 5_ DP.pdf

Download (3MB)
[img] Text
3117070_FULL TEXT.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
Official URL: http://perpustakaan.uingusdur.ac.id/

Abstract

ABSTRAK WAHID, MUHAMMAD HISYAM. 2023. Falsafah Al-Qur’ān Perspektif KH. Bisri Mustofa Dan Relevansinya dengan Tafsir Falsafi (Studi Analisis Kitab Al-Iksir). Skripsi Ilmu Al-Qur’ān dan Tafsir UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan. Heriyanto, S.Sy, M.S.I. Penelitian ini berawal dari teorema Kiai Bisri dalam kitabnya Al-Iksir Fi Tarjamah Nażmi Ilmi Al-Tafsir yang menyebutkan bahwa terma falsafah Al-Qur’ān tidak termasuk tafsir Al-Qur’ān maupun takwil Al-Qur’ān. Terma falsafah Al-Qur’ān kurang begitu familiar dibanding dengan kedua terma tersebut. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengetahui secara mendalam bagaimana pandangan Kiai Bisri terkait terma tersebut, serta bagaimana relevansinya dengan tafsir falsafi. Penelitian ini termasuk kategori library research dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Metode ini berguna untuk mendeskripsikan konsep dasar falsafah Al-Qur’ān Kiai Bisri dan menganalisa relevansinya dengan tafsir falsafi. Sumber primer penelitian ini adalah Al-Iksir Fi Tarjamah Nażmi Ilmi Al-Tafsir yang disusun oleh KH. Bisri Mustofa, dan karya tulisnya yang lain. Selain itu, penelitian ini juga mengambil dari berbagai sumber terkait tema penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa falsafah Al-Qur’ān menurut Kiai Bisri adalah mengambil falsafah atau hikmah dari Al-Qur’ān. Misalnya, dari QS. Yusuf [12]: 47 dapat disimpulkan bahwa pokok atau inti kemakmuran adalah tercukupinya bahan makanan. Konsep falsafah Al-Qur’ān Kiai Bisri ini berbeda dengan tafsir falsafi yang merupakan penafsiran Al-Qur’ān dengan menggunakan teori-teori filsafat atau dihubungkan dengan persoalan filsafat, sehingga Al-Qur’ān diposisikan sebagai objek filsafat dan menganggapnya sebagai bagian dari tafsir, baik dianggap sebagai nuansa, pendekatan, atau corak penafsiran. Berbeda dengan falsafah Al-Qur’ān Kiai Bisri yang hanya mengambil nilai filosofis dari Al-Qur’ān, serta tidak memosisikannya sebagai objek filsafat dan tidak dianggap sebagai penafsiran atau penakwilan. Walau pun demikian, antara keduanya punya relevansi, yaitu sama-sama bersumber dari penalaran akal atau ra’yu.

Item Type: Thesis (Undergraduate Thesis)
Supervisor:
ContributionSupervisorNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorHeriyanto, HeriyantoUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Kata kunci: Falsafah Al-Qur’ān, filsafat Al-Qur’ān, Bisri Musthofa
Subjects: 200 RELIGION (AGAMA) > 2X0 ISLAM UMUM > 2X2.1 Ilmu Hadits
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Prodi Ilmu Al Qur'an dan Tafsir
Depositing User: UIN Gus Dur FUAD
Date Deposited: 30 Oct 2023 03:43
Last Modified: 30 Oct 2023 03:43
URI: http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/4204

Actions (login required)

View Item View Item